PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menjadikan lahan bekas penambangan bijih timah atau kolong sebagai kawasan pengembangan budi daya ikan hias lokal. Hal ini sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi dan ekspor ikan hias daerah setempat.
“Kami sangat mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan memanfaatkan kolong untuk mengembangkan ikan hias lokal,” kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Minggu (1/11).
Dia mengatakan untuk mendukung program KKP ini, Pemprov bekerja sama dengan Polda Kepulauan Babel akan menjadikan lahan Bhay Park yang telah disulap sebagai tempat rekreasi dan objek wisata baru sebagai pusat percontohan pengembangan ikan hias lokal ini. “Ini program bagus, saya minta segera dilakukan jangan tunggu lagi,” kata dia.
Menurut dia, banyak kolong bekas tambang yang belum direklamasi sehingga sangat bagus apabila bisa dimanfaatkan untuk pengembangan budi daya ikan hias lokal. Diharapkan nantinya bisa menjadi komoditas ekspor dari Bangka Belitung.
Berdasar pada data, jumlah bekas penambangan bijih timah sebanyak 887 kolong dengan luas 1.712 hektare tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
“Kami berharap Tim Riset KKP memantau kolong yang berlokasi di Bhay Park yang berada dalam Kompleks Perkantoran Gubernur. Coba survei di kolong Bhay Park, lokasinya dekat, bagus sekali kalau bisa jadi kolong percontohan,” kata dia.
Tim Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPPUPP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Arif Wibowo mengatakan pengembangan budi daya ikan hias di bekas tambang ini sebagai langkah pemerintah meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19. (ANT/D3)