PENGGUNAAN anggaran dana desa di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, untuk pembangunan infrastruktur dipastikan sangat terbatas pada 2022. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Lampung Post, penggunaan DD tahun ini diperuntukkan bantuan langsung tunai (BLT) 40 persen, ketahanan pangan 20%, penangan Covid-19 sebesar 8%, serta sisanya untuk pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat.
“Penggunaan anggaran DD pada tahun ini difokuskan untuk bantuan sosial dan ketahanan pangan. Sesuai dengan juklak dan juknisnya seperti itu,” kata Kepala Desa Sidodadi, Sigig Edi Lukman, Selasa (29/3).
Untuk Desa Sidodadi, anggaran pembangunan infrastruktur hanya bisa digunakan dari ketahanan pangan yang mendukung pemulihan ekonomi nasional. “Anggaran ketahanan pangan 10% bisa digunakan untuk pembangunan,” ujar dia.
Rencananya anggaran 10% dari ketahanan pangan digunakan untuk membangun talut penahan tanah, gorong-gorong, dan sumur bor yang berada di dua dusun. “Pembangunan infrastruktur untuk mendukung potensi desa,” ujar dia.
Kepala Desa Talangbaru, Ahmadi, mengungkapkan anggaran pembangunan menggunakan DD sangat terbatas. “Hampir semua desa sama, prioritas bansos dan pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Dia menjelaskan meskipun nanti ada pembangunan infrastruktur, dananya diambil dari sisa anggaran pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan. “Kalaupun ada sisa dari anggaran tersebut, bisa untuk pembangunan,” kata dia.
Kepala Desa Suak, Juli Wahyudin, menjelaskan hal yang sama. Penggunaan anggaran DD terbatas untuk pembangunan infrastruktur. “Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia. (HAN/D2)