DESA Labuhanratu Dua Kecamatan Way Jepara Lampung Timur memiliki keberagaman etnis, suku dan budaya serta beragam mata pencaharian,.
Kepala Desa Labuhanratu Dua Husban Sulaiman mengatakan hal itu menjadikan penduduknya bisa sejajar dengan penduduk desa lain. Selain itu, pembangunan sejumlah infrastruktur merata hingga tingkat Rukun Tetangga (RT). Dia mengatakan, desa yang dipimpinnya saat ini dihuni hampir 6.000 jiwa atau sekitar 1.400 Kepala Keluarga (KK) dengan luas wilayah mencapai 500 hektare lebih.
Penduduk yang mendiami enam dusun dan 30 RT ini berasal dari hampir seluruh provinsi yang ada di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua. “Berbagai suku dari Aceh hingga Papua ada di Desa Labuhanratu Dua Way Jepara Lamtim ini. Jadi desa yang saya pimpin ini merupakan Indonesia mini,” kata Husban kepada Lampung Post, Kamis (16/12).
Selain keberagaman etnis, lanjut dia, mata pencaharian atau pekerjaan penduduk desa yang dipimpinnya juga beragam mulai dari petani, pedagang, guru, TNI/Polri serta beragam profesi lainnya. Sehingga tingkat pengangguran desa tersebut mampu ditekan seoptimal mungkin.
“Untuk tingkat kesejahteraan desa saya Alhamdulillah sejajar dengan desa tetangga atau kecamatan lain di Lamtim,” ujar kades yang telah menjabat tiga periode itu.
Selain tingkat kesejahteraan yang telah dirasakan warga, pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jalan, drainase, sumur bor dan fasilitas lainnya juga merata hingga tingkat RT. Adanya jalan penghubung yang mulus, membuat arus perekonomian seperti angkutan hasil pertanian dan perkebunan jadi lancar.
“Jika anda masuk ke desa saya, anda sulit menemukan jalan onderlagh. Semua jalan penghubung sudah hotmix dan rigid beton,” katanya.
Guna mendukung perekonomian rakyat, lanjut Husban, pihaknya juga menggiatkan program simpan pinjam bagi pelaku usaha baik mikro hingga menengah. Adanya kucuran dana simpan pinjam tersebut menjadikan pelaku usaha desa itu semakin lancar dan sejahtera.
“Segala bantuan pemerintah berupa simpan pinjam kami kucurkan kepada semua pelaku usaha di desa kami. Ini semata-mata agar tingkat kesejahteraan warga terus meningkat,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, desa yang diresmikan sekitar 1970an saat ini mampu sejajar dengan desa tetangga atau desa lain di Lamtim. Pihaknya berharap pemerintah baik pusat, provinsi atau kabupaten terus meningkatkan bantuan baik untuk pembangunan infrastruktur atau bantuan lain.
“Alhamdulillah sepanjang tahun kami masih mendapatkan Dana Desa (DD). Kami berharap pemerintah juga mengucurkan anggaran lain di desa kami,”kata Husban. (DIN/D2)