DINAS Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lampung Selatan mendorong pemerintah desa untuk berinovasi dengan membuat program Desa Pintar atau (D’Star). Plt Kepala DPMD Lamsel Erdiansyah mengatakan sepanjang 2021 ada 18 desa yang telah ditunjuk untuk menjalani program D’Star guna mendukung percepatan bidang digitalisasi desa.
Adapun dua desa yang menjadi proyek percontohan, yakni Desa Pasuruan di Kecamatan Penengahan dan Desa Cugung di Kecamatan Rajabasa. “Desa merupakan penyanggah Kabupaten Lamsel. Untuk itu, desa-desa harus dapat berinovasi mengikuti perkembangan zaman yang serbadigital ini,” kata dia, Rabu (22/12).
Dia menjelaskan salah satu kegiatan menyukseskan program D’Star, yakni dengan membuat Anjungan Layanan Mandiri Desa atau Aleman. “Maka, dengan Aleman itu, diharapkan dalam mempermudah layanan bagi masyarakat, mulai dari mengurus dokumen kependudukan, surat-menyurat, mengetahui data penerima bantuan, kegiatan desa, sampai dapat dijadikan marketplace produk UMKM dari para pelaku usaha di desa,” ujar dia.
Dia menambahkan penggunaan anjungan itu dapat dikoneksikan dengan aplikasi berbasis Android yakni Sistem Informasi Desa (SID). Harapannya proses pemberkasan bisa dilakukan secara daring atau dari mana dan kapan saja.
“Aleman ini kan kalau bahasa umumnya adalah manja. Jadi, filosofinya, pelayanan yang memanjakan masyarakat. Program ini sesuai dengan arahan Pak Bupati Nanang Ermanto untuk memudahkan berbagai pelayanan bagi masyarakat di desa,” kata dia.
Saat ini DPMD Lamsel menyiapkan fondasi untuk program D’Star yang bisa terealisasi pada 2022. “Tahun depan, ada lagi penambahan D’Star itu 22 desa dan kami siap running,” ujarnya.
Erdi berharap program D’Star dapat berjalan di seluruh desa di Kabupaten Lamsel dan saling terkoneksi satu sama lainnya. “Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan jaringan internet, kalau terdapat desa yang mengalami blankspot, kami akan berkoordinasi dengan Kominfo dan provider untuk men-support ini,” kata dia. (TOR/D2)