KETUA Tim Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengaku tengah menggencarkan perlindungan dan semangat bagi tenaga kesehatan (nakes). Menurut dia, sudah banyak dokter yang kelelahan hingga gugur dalam penanganan pasien covid-19.
“Jujur, kemarin sudah ada penelitian di FK (Fakultas Kedokteran) UI (Universitas Indonesia) bahwa 83% tenaga kesehatan ini brainout dan kelelahan,” kata Adip dalam diskusi daring Polemik Trijaya dengan tema Penularan Bertambah, Perilaku Kok Belum Berubah?, Sabtu (12/9/2020).
Adip memandang kelelahan itu berakibat munculnya masalah baru. Yakni ketahanan mental yang berpengaruh terhadap kinerja para nakes tersebut. “Seperti mengurangi kewaspadaan karena kelelahan tadi, sehingga punya risiko tepapar semakin tinggi, risiko sakit yang semakin tinggi dan mungkin risiko kematian juga akan tinggi,” kata dokter spesialis ortopedi itu.
Sementara brainout, kata dia, berakibat kehilangan semangat untuk bekerja. Para nakes itu tidak menutup kemungkinan akan menarik diri dari penanganan pasien covid-19. “Ini yang kita tidak ingin terjadi. Menarik diri dari peperangan ini tentunya suatu hal yang menurut kami jangan sampai terjadi dan kami di IDI berusaha untuk menumbuhkan semangat ini dengan upaya-upaya perlindungan yang kita lakukan,” ujar Adip.
Ia menuturkan, saat ini, pihaknya tengah fokus membuat buku standar perlindungan dokter dan sistem informasi. Dua upaya ini dinilai mampu memenuhi kebutuhan nakes di daerah.
“Selama ini koordinasi kita lakukan, cuma kadang-kadang kita tidak tahu di daerah ada teman-teman kita yang sakit atau tahu-tahu sudah ada yang meninggal. Jadi ada hal-hal berkaitan dengan sistem informai yang kita bangun sehingga kita punya data dokter di seluruh Indonesia mana yang sakit, mana yang dirawat di ICU. Ini yang menjadi konsentrasi kita ke depan,” papar dia.
Sebanyak 114 dokter gugur akibat terpapar covid-19. Jumlahnya bertambah tiga orang per hari ini, dari yang sebelumnya 111 orang. Jawa Timur menyumbang data paling banyak, yakni 29 dokter meninggal dunia. Kemudian Medan, Sumatra Utara 21 orang, disusul DKI Jakarta dan daerah lainnya. (MI)