Ikuti Ibadah Tarwiyah Angkutan Hanya hingga Muzdalifah

PELAKSANA Harian Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Khairuddin Hasnawi, mengatakan sejumlah jemaah calon haji asal Lampung yang ingin mengikuti ibadah tarwiyah hanya disediakan bus dari Mekah ke Muzdalifah. Seperti dilaporkan wartawan Lampung Post, Herwansyah, langsung dari Tanah Suci, para jemaah dari Muzdalifah akan menempuh perjalanan kaki sepanjang beberapa kilometer sebelum sampai ke Arafah. Menurut dia, ibadah tarwiyah atau amalan sunah dalam berhaji yang dilakukan sehari sebelum wukuf di Arafah. “Ibadah tarwiyah yang akan dilakukan para jemaah hanya diperuntukkan yang berkeinginan. Dalam hal ini petugas haji tidak dapat melarangnya. Untuk mengikuti ibadah itu, jemaah hanya difasilitasi hingga Muzdalifah, untuk menuju Arafah jemaah akan berjalan kaki,” kata Khairuddin, Jumat (17/8). Menurut dia, persiapan yang perlu dilakukan para jemaah sebelum melakukan ibadah tarwiyah yaitu mempersiapkan kondisi fisik dan stamina tubuh yang prima, serta perbekalan selama menempuh perjalanan untuk menuju Arafah. “Bedanya jemaah calon haji umum dengan mengikuti ibadah tarwiyah adalah dalam perjalanan menuju ke Arafah. Jemaah calon haji umum ke Arafah langsung dari Mekah, sedangkan ketika mengikuti ibadah tarwiyah, jemaah ke Arafah terlebih dahulu ke Muzdalifah dari Mekah,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, jemaah calon haji yang tergabung dalam kloter 11 JKG asal Lampung Tengah, Kamsur bin Kasdun, mengalami dehidrasi di Mekah. Jemaah tersebut sudah ditangani tim dokter guna menjalani perawatan. Jemaah yang mengalami dehidrasi tersebut tergabung di rombongan tiga. Ketua Kloter 11 Lampung Tengah, Abdul Karim Lubis, mengatakan dehidrasi yang dialami Kamsur disebabkan penyakit kolik abdomen atau kejang perut yang disertai dengan vomitus atau muntah. Kondisi itu membuatnya banyak mengeluarkan cairan dari dalam tubuh. "Kalau kata dokter, dehidrasi karena mengalami keram perut disertai muntah-muntah," ujar Karim. Karim menjelaskan jemaah tersebut sudah ditangani petugas medis, yaitu dokter Teuku Nila Sari. Tim dokter memberikan cairan melalui infus dan terapi guna mengembalikan cairan tubuh jemaah. "Saat mengalami dehidrasi jemaah langsung diberikan cairan melalui selang infus dan diterapi," kata Karim. Sampai hari ke-27 penyelenggaraan ibadah haji 2018, Selasa (14/8), sebanyak 63 jemaah asal Indonesia meninggal dunia. Menurut laporan Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekah, sebagian di antaranya disebabkan penyakit jantung. Besarannya sekitar 33 kasus atau 56,89% dari total keseluruhan calon haji yang wafat. (YUS/K2)

Ikuti Ibadah Tarwiyah Angkutan Hanya hingga Muzdalifah

Meriahkan Kemerdekaan dengan Kano

Tiket-el untuk Nyaman Penyeberang

Iyar Jarkasih

Tiket-el untuk Nyaman Penyeberang

Disdikbud Usulkan Dana Mebel Rp2 Miliar

Emersia Pamerkan 22 Vendor Wedding Exhibition

Warga Penengahanraya Gelar Upacara HUT RI

Rayakan HUT RI, Bukit Asam Berikan Santunan

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 02 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 30 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 01 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 03 Oktober 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi