RICKY MARLY
ricky@lampungpost.co.id
AKTOR Aliando Syarief (26) kembali masuk ke dunia akting lewat film Argantara. Aktor kelahiran Jakarta tersebut sudah tiga tahun vakum dari dunia akting lantaran mengidap obsessive compulsive disorder (OCD) yang dialaminya.
Lelaki yang bernama lengkap Muhammad Ali Syarief itu mengatakan dirinya bisa kembali lagi bermain peran di ranah perfilman dengan memainkan film Argantara merupakan hal yang dia perjuangkan.
“Ada beberapa hal yang gue perjuangkan sebenarnya untuk bisa melanjutkan kehidupan gue yang normal dari beberapa hal yang sebenarnya cukup banyak gap,” kata penyanyi keturunan Arab itu saat berkunjung ke kantor Media Indonesia (grup Lampung Post) di Jakarta Barat, Senin (19/12).
Pelantun Love You All the Way itu pernah terkena OCD saat duduk di bangku kelas II SD. Namun, gangguan tersebut kembali muncul pada 2019 akhir lalu. OCD merupakan salah satu gangguan mental yang ditandai dengan ketakutan (obsesi) yang menyebabkan perilaku kompulsif. Muncul dorongan berlebih untuk mengulang tindakan. Apabila hal itu tidak dilakukan, pengidap OCD merasa cemas dan takut berlebihan.
OCD ekstrem yang dialami Aliando membuat aktivitasnya terganggu. Dia yang sempat merencanakan merilis lagu pun terpaksa batal karena setiap rekaman, dirinya punya dorongan untuk selalu mengulang, merasa selalu ada yang kurang.
Ali—sapaan akrabnya—memilih mengobati dirinya selama dua tahun terakhir dan menjauh untuk sementara dari dunia hiburan Tanah Air. Keputusan yang sulit karena ia sedang di puncak kesuksesan setelah sinetron Ganteng-Ganteng Serigala yang dibintanginya sukses.
Namun, setelah dua tahun terapi, Aliando memantapkan dirinya untuk kembali kepada dunia seni peran yang telah membesarkan namanya. Film Argantara menjadi pilihan Ali untuk membuktikan dirinya.
“Untuk bisa bekerja lagi, pasti ada beberapa treatment, yang paling utama adalah pernapasan dan tenang. Dan beberapa treatment lainnya yang membuat proses syuting berjalan dengan lancar,” ujar peraih penghargaan kategori aktor terpopuler dalam ajang Indonesian Television Awards 2016 itu.
Ali mengakui salah satu pertimbangannya mengambil proyek film kembali dan bermain peran dalam Argantara itu ialah keinginanannya mencoba atau menantang dirinya kembali. Menurut Ali, OCD telah menurunkan usia mentalnya.
Sebelum ia sakit, Ali bisa masuk ke peran-peran dewasa sebagai seorang suami atau pekerja. Namun, setelah OCD-nya kambuh, Ali merasa tidak cocok memerankannya. “Malah enggak cocok. Jadi, kesannya kayak anak kecil,” ujar putra dari aktris Tengku Resi Revado itu.
Pernikahan Dini
Film Argantara menjadi film untuk menutup 2022 dari Hitmaker Studios. Film yang diangkat dari adaptasi novel laris karya Falistiyana yang sudah dibaca lebih dari 48 juta kali tersebut tayang serentak di bioskop pada 29 Desember 2022.
Film tersebut menceritakan tentang pernikahan dini yang dilakukan siswi SMA yang berusia 16 tahun. Film itu mengisahkan kehidupan Syera (Natasha Wilona), seorang siswi SMA berusia 16 tahun, mendadak berubah ketika harus menikah muda dengan Argantara (Aliando Syarief).
Aliando mengatakan banyak pesan moral yang ada di dalam cerita film yang mengangkat genre action drama remaja tersebut. Ia berharap pesan tersebut sampai kepada penonton.
Saat ditanya pandangan pribadinya, Ali merasa belum cukup dewasa untuk menikah muda. Itu disebabkan status menikah akan menciptakan sejumlah konsekuensi fisik dan mental. Ali merasa harus mempersiapkan hal itu sebelum memutuskan menikah. (MI/R3)