MASYARAKAT Pekon Pagardalam, Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, berharap pemerintah kabupaten atau provinsi pada 2022 ini dapat mengalokasikan anggaran dan melaksanakan pembangunan antara pemangku Binjai menuju pemangku Way Kerkai, yang merupakan jalan penghubung antar pemukiman warga di tempat itu.
Peratin (Kepala Desa) Pekon Pagardalam Marzawi mengatakan pembangunan antarpemukiman warga tersebut cukup mendesak. Sebab, saat ini mobilitas masyarakat yang menggunakan jalur tersebut semakin tinggi. Hal tersebut berdasarkan bertambah banyaknya jumlah penduduk dan telah dibangunnya berbagai sarana umum.
“Panjang jalan penghubung antara pemangku Binjai dan Waykerkai tersebut sekitar 800 meter, kondisinya sekarang masih jalan tanah. Selama ini sangat memprihatinkan dan cukup berbahaya kalau melewati jalan di tempat itu, karena kondisinya tanjakan berpasir, kalau hujan Licin dan terus tergerus,” kata dia, Kamis (27/1).
Pihaknya juga mendesak pembangunan segera dilakukan karena di dalam pemukiman warga dengan jumlah 200 kepala keluarga (KK) tersebut, telah ada pasar atau pekan yang setiap hari Sabtu menjadi lokasi transaksi jual beli masyarakat.
“Kegiatan ini sudah berjalan sekitar empat bulan sampai sekarang. Sudah ada juga bangunan SD dan SMP satu atap. Kami berharap ditahun ini tahun 2022, pemerintah kabupaten dapat membangun jalan tersebut,” ujar Marzawi.
Dia menambahkan awalnya hendak menganggarkan dana pembangunan jalan dari Dana Desa (DD) lantaran kondisi akses jalan yang memprihatinkan tersebut.
Namun, karena jalan di jalur tersebut merupakan jalan Provinsi penganggarannya harus dari pemerintah daerah baik Pemkab pesisir Barat maupun pemprov Lampung.
“Harus APBD, enggak bisa menggunakan DD. Karena pernah saya sampaikan kepada dinas PU kabupaten waktu itu, mereka bilang pembangunan jalan tersebut harus dari APBD,karena jalur jalan itu merupakan jalan provinsi. Waktu itu, peresmian jalan di Sukamulya kami bertemu dengan pihak dinas PU kabupaten termasuk dengan Kabid bina marga, mereka mengatakan akan membangun jalan penghubung antar pemangku Binjai-Way Kerkai di 2022 ini, insya Allah terwujud,” katanya.
Masyarakat dan pemerintah pekon telah berupaya agar jalan penghubung itu dapat dilalui kendaraan motor dan mobil. Dengan melakukan swadaya membangun rabat meskipun hanya sebatas jalur rabat untuk tempat roda mobil menapak. “Karena keterbatasan dana maklum dilakukan secara swadaya sehingga rabat itu hanya mampu menopang sebelah bagian roda mobil saja atau hanya cukup untuk jalur ban motor saja,” ujarnya. (YON/D2)