PENINGKATAN kasus covid-19 di Sumatera Selatan cukup mengkhawatirkan. Bahkan, kasus dalam dua pekan terakhir naik dua kali lipat dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Hal itu akibat mobilisasi masyarakat yang meninggi.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengatakan Wisma Atlet Jakabaring sebelumnya digunakan sebagai rumah sehat penampung ratusan kasus positif, ODP, dan PDP pada Maret hingga Agustus 2020. Pemprov Sumsel kemudian menutupnya karena kasus covid-19 menurun.
Kini pemerintah berencana membuka kembali wisma tersebut. Namun, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan masih mengkaji apakah Wisma Atlet Jakabaring sebagai tempat isolasi atau rumah sakit darurat covid-19. Hal itu berkaitan erat dengan sumber pendanaan.
“Kalau sebagai tempat isolasi, dananya bisa dari APBD provinsi. Namun, jika dijadikan RS darurat, bisa mengajukan klaim ke Kemenkes,” kata dia.
Lesty mengatakan meski terjadi peningkatan kasus yang cukup mengkhawatirkan dan rumah sehat covid-19 Sumsel dan berbagai tempat khusus isolasi lainnya ditutup, pemerintah di 17 kabupaten/kota tidak menambah kapasitas perawatan. “Kondisi ini perlu diantisipasi dengan penanganan yang ditingkatkan, tetapi masyarakat juga diminta tidak terlalu mobile bergerak agar kasus bisa ditekan,” ujarnya.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri menyebut bertambahnya kasus positif saat ini salah satunya disebabkan lengahnya proses isolasi kasus-kasus positif yang menjalani isolasi mandiri. “Maka itu perlu sekali mengetatkan protokol kesehatan. Sebab, kita tidak tahu orang yang diajak bicara itu positif covid-19 atau tidak,” kata dia. (ANT/D3)