PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Nagekeo melakukan berbagai langkah dalam rangka mempercepat pembangunan sektor pariwisata daerah di Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami bangun infrastruktur dan perkuat penerapan Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) di destinasi wisata,” kata Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do di Mbay, Senin (21/2).
Ia mengemukakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemkab Nagekeo dimulai dengan memperpendek jarak tempuh ke destinasi wisata lewat perbaikan/pembangunan jalan, salah satunya seperti proyek pembangunan jalan ke Kampung Kawa yang menelan anggaran Rp6 miliar lebih.
Berikutnya ada proyek penyaluran air bersih yang dilakukan Pemkab Nagekeo bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Kementerian PUPR untuk masuk ke Kawa.
Selanjutnya, pemerintah memperkuat penerapan CHSE di lokasi wisata. Protokol CHSE tersebut bertujuan untuk membangun kepercayaan wisatawan akan jaminan rasa aman dan nyaman ketika berkunjung di tengah situasi pandemi COVID-19 maupun pascapandemi nanti.
Selain memperkuat dua hal tersebut, Pemkab Nagekeo melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Nagekeo dan Dinas Pariwisata Nagekeo telah menyusun Rencana Induk Pariwisata. Dalam koordinasi dengan beberapa lembaga lain, ada tim yang melakukan observasi dan riset lanjutan untuk Rencana Induk Pariwisata Nagekeo tersebut.
Sebelumnya, Pemkab Nagekeo juga gencar melakukan promosi pariwisata dengan meluncurkan slogan Nagekeo The Heart of Flores.
Melalui slogan tersebut, Pemkab Nagekeo ingin memberi ingatan dan narasi kuat bahwa Nagekeo memiliki potensi yang telah dikaji secara matang baik dari sisi ilmiah, budaya, serta sejarah.
Secara budaya, Nagekeo memiliki keragaman ritual, tata cara adat, dan tarian yang beragam. Nagekeo juta memiliki kampung adat dengan kearifan dan keaslian keunggulan budaya lokal.
Dari potensi alam, Don menyebut Nagekeo memiliki bentangan alam dengan gunung berapi di sisi selatan yang subur dengan aneka rempah seperti pala, cengkeh, dan buah. Nagekeo juga memiliki ternak sapi dan domba di bagian utara.
Menurut Don, berbagai potensi baik budaya dan alam itu harus mampu dinarasikan dengan baik melalui slogan tersebut. Orang Nagekeo sendiri memiliki tanggung jawab yang besar untuk membangun Nagekeo yang nyaman dan sejahtera melalui pertanian dan pariwisata serta mendorong anak muda untuk terus menulis tentang Nagekeo. (MI/D2)