DENI ZULNIYADI
JUMLAH anak yang keracunan hand sanitizer di Spanyol meroket selama pandemi Ccovid-19. Hal itu diungkapkan Pemerintah Spanyol, Rabu (14/10). Para orang tua diminta memastikan produk kebersihan itu jauh dari jangkauan anak mereka.
Sejauh ini ada 874 kasus keracunan hand sanitizer di Spanyol pada tahun ini. Jumlah itu sangat banyak dibanding dengan 90 kasus sepanjang 2019. Dua pertiga kasus itu melibatkan anak-anak, terutama mereka yang berusia dua tahun ke bawah.
Mayoritas kasus adalah anak-anak menelan cairan pembersih tangan itu meski ada juga kasus di mana produk itu mengenai mata atau masuk ke hidung.
Tidak ada korban tewas akibat keracunan hand sanitizer. Lebih dari 80% kasus hanya membutuhkan perawatan ringan. Mayoritas gejala keracunan hand sanitizer adalah muntah, diare, batuk, pandangan berbayang, dan mata merah.
Jumlah korban meninggal (di kalangan tenaga kesehatan) baru-baru ini juga meningkat.
Dalam sebuah pesan video yang diunggah di Twitter, Menteri Kehakiman Spanyol Juan Carlos Camp menyebut angka kasus keracunan hand sanitizer itu mengkhawatirkan dan meminta orang tua memastikan produk itu tidak bisa dijangkau anak mereka.
Seperti di negara Eropa lainnya, penggunaan hand sanitizer meningkat di Spanyol untuk mencegah penyebaran Covid-19.
40.000 Lebih
Lebih dari 40.000 tenaga medis di Turki terpapar virus corona baru sejak awal pandemi. Sementara jumlah staf medis yang meninggal akibat penyakit tersebut mencapai 107, demikian menurut Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, Rabu (15/10). “Jumlah korban meninggal (di kalangan tenaga kesehatan) baru-baru ini juga meningkat,” kata Koca saat konferensi pers.
Kementerian Kesehatan Turki mengumumkan hingga kini Turki telah mengonfirmasi 340.450 kasus Covid-19, termasuk 1.671 kasus baru dengan total 9.014 kematian.
Sebanyak 115.328 tenaga medis Turki melakukan tes dalam 24 jam terakhir, sehingga menambah jumlah kumulatif menjadi 11.961.670. Dalam sehari 1.396 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19, sehingga totalnya mencapai 298.368 sejak awal pandemi.
Tingkat pneumonia pada pasien Covid-19 sebesar 5,9% dan jumlah pasien dengan penyakit parah berjumlah 1.418. Turki melaporkan kasus perdana Covid-19 pada 11 Maret. Turki dan Tiongkok saling mendukung dalam membasmi Covid-19.
Para dokter dan ahli medis di Tiongkok mengelar konferensi video dengan mitranya dari Turki untuk berbagi pengalaman Tiongkok dalam menangani pasien Covid-19, melindungi petugas media dan mengendalikan penyebaran virus. (MI/D1)
deni@lampungpost.co.id