Tarawih Jaga Protokol Kesehatan

UMAR ROBBANI KETUA Dewan Masjid Indonesia (DMI) H Muhammad Jusuf Kalla mengatakan umat Islam di seluruh Indonesia boleh melaksanakan salat tarawih di masjid selama Ramadan 1422 Hijriah. Namun, tetap dengan mentaati protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. "Kita persilakan masjid di semua daerah dibuka, tapi tetap dengan menjaga jarak," kata Jusuf Kalla pada wartawan usai bersilaturahmi dengan Gubernur dan jajaran Forkopimda Provinsi NTB di Pendopo Gubernur NTB di Mataram, Selasa (23/3). Mantan Wakil Presiden RI itu mengakui pelaksanaan ibadah Ramadan kali ini tetap dilakukan umat Islam dalam situasi pandemi Covid-19. Hanya saja, situasinya agak berbeda. Jika sebelumnya umat Islam dianjurkan beribadah di rumah saja, tahun ini pelaksanaannya bisa dilakukan di masjid. "Tapi ketentuannya harus menggunakan masker. Ini bedanya dengan situasi sebelumnya. Karena, mal juga sudah dibuka, masa masjid enggak dibuka," ujar JK. Karena mal juga sudah dibuka, masa masjid enggak dibuka. Ia pun mengingatkan kembali soal protokol kesehatan ekstraketat, yang harus diterapkan di antaranya menjaga jarak minimal 1 meter antarjemaah, memakai masker, membawa alas salat masing-masing, dan masjid wajib menyediakan fasilitas cuci tangan. "Pakai masker, kalau ada jemaah tidak pakai masker, suruh dulu pakai masker, baru boleh masuk. Kemudian, cuci tangan di setiap pintu ada disinfektan atau sabun atau tempat wudu meski ada sabun," ujar JK. Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung Juanda Naim menyampaikan untuk kegiatan ibadah masih mengikuti aturan dari Satgas Covid-19. Dalam menjalankan ibadah, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan. "Kegiatan ibadah seperti salat tetap harus memperhatikan prokes, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, serta menghindari kerumunan," kata dia, Selasa (23/3). Aturan Menag Sementara untuk kegiatan khusus Ramadan, pihaknya belum mengeluarkan kebijakan. Kebijakan akan dikeluarkan setelah ada aturan dari menteri agama. Pihaknya masih melakukan kajian menyesuaikan keadaan pandemi. "Insya Allah kebijakan akan dikeluarkan saat menjelang Ramadan nanti," ujarnya. Sekretaris MUI Bandar Lampung KH Abdul Aziz menyampaikan pihaknya masih menunggu arahan Kementerian Agama. "Sekarang belum ada arahan dari Kemenag, dari MUI pusat pun belum ada," ujarnya. Ia menjelaskan biasanya Kemenag akan mengumpulkan organisasi keagamaan paling lambat satu pekan menjelang Ramadan. Hal itu guna melakukan kajian dalam kegiatan ibadah selama Bulan Suci. "Biasanya saya dihubungi untuk membuat kajian, kemudian ada pertemuan bersama," ujar KH Abdul Aziz. (ANT/S1) umar@lampungpost.co.id

Tarawih Jaga Protokol Kesehatan

Kanwil Kemenag dan MUI Kota menunggu aturan dari menteri agama.

Berat Badan dan Kognitif

E-Paper Lampung Post, Edisi Rabu, 24 Maret 2021

Setiaji B Pamungkas

E-Paper Lampung Post, Edisi Rabu, 24 Maret 2021

Dicari, Pemimpin Merakyat Berkeadilan!

16.500 Perusahaan Sudah Mendaftar Program Vaksinasi Gotong Royong

Pringsewu Jadi Tuan Rumah MTQ 2021 Tingkat Provinsi

Pelaku Pembunuhan Teridentifikasi

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi