Tren Kasus HIV Meningkat

RUSDI SENAPAL rusdi@lampungpost.co.id JUMLAH pengidap Human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Tanggamus sejak 2015 hingga pertengahan 2023 sebanyak 58 kasus. Miris, satu di antara pengidap ialah anak-anak. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tanggamus, Marhaenisa, mengatakan pengidap HIV setiap tahun meningkat. Pada 2015, tercatat hanya satu kasus hingga di tahun ini sudah melonjak hingga 58 kasus. Pasien terbanyak berasal dari Puskesmas Kotaagung dengan jumlah 16 pasien. "Sisanya tersebar 15 kecamatan yang ada di Tanggamus," kata dia, Rabu (5/7). Marhaenisa menjelaskan di Tanggamus, virus HIV terdeteksi saat pasien memeriksa kehamilannya di puskesmas. Upaya pencegahan penularan HIV dari ibu hamil ke anak adalah skrining HIV atau pemeriksaan minimal satu kali dalam masa kehamilan. "Sehingga apabila diketahui ibu hamil mengidap HIV bisa diberikan pengobatan agar tidak menulari bayi saat proses persalinan," ujarnya. Selain itu, kata dia, dilakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang berkunjung ke faskes dengan indikasi HIV atau permintaan sendiri. Apabila dari hasil periksaan diketahui mengidap HIV, diberikan pengobatan di puskesmas. "Perawat akan memberikan obat HIV yakni ARV. Pasien juga mendapat layanan konseling dan wawancara untuk mengetahui kasus lainnya sehingga dapat ditangani dengan cepat," kata dia. Sembilan Kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran mencatat sejak Januari sampai dengan Juni 2023 terdapat 9 kasus HIV. Kepala Subkoordinator Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Pesawaran Abdul Razak mengatakan sampai saat ini penderita HIV terdapat tujuh orang dan dua orangnya menderita AIDS. Rentang usia penderita dari umur 15 sampai dengan 49 tahun. "Rata-rata para penderita ialah warga dengan orientasi seksual menyimpang, salah satunya gay ,” ujarnya, kemarin. Abdul mengatakan pada 2022 kasus HIV di daerahnya mencapai 15 kasus, dengan perincian penderita di bawah umur 15 tahun satu kasus, 15—46 tahun 11 kasus, dan tiga kasus lainnya AIDS. “Kasus yang di bawah umur itu tertular dari ibunya saat dilahirkan. Sampai saat ini pasien masih terus dipantau dan diberi obat,” ujar dia. Penyebaran HIV, kata Abdul, didominasi pengidap yang berorientasi seksual menyimpang. “Kalau dulu penyebaran HIV karena berhubungan seksual dengan sembarang orang, tetapi kalau saat ini kebanyakan disebabkan hubungan sesama jenis,” kata dia. Pihaknya mengimbau warga yang mengalami gejala HIV untuk memeriksa diri di puskesmas terdekat,” ujar Abdul. (CK1/D1)

Tren Kasus HIV Meningkat

Pada 2015 tercatat hanya satu kasus hingga di tahun ini sudah melonjak hingga 58 kasus.

Lampung Pertama Kembangkan Udang Vaname Air Tawar

Desa-Desa Ikuti Perayaan Bulan Bung Karno

Wandi Barboy

Desa-Desa Ikuti Perayaan Bulan Bung Karno

Siaga Lumbung Pangan Hadapi El Nino

Optimalkan Pengawasan Dana Desa

Lamteng Tertinggi Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

Ratusan Rekening Panji Gumilang Diblokir

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 01 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda