MEMASUKI hari kedua pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) gelombang 1, kemarin, diterpa isu kebocoran soal yang semakin santer.
Pihak panitia dalam hal ini Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memastikan bahwa hal tersebut diembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah seorang peserta yang mengikuti UTBK di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang enggan disebut namanya mengakui dia mendengar isu kebocoran soal tersebut.
Bahkan, dia juga ditawarkan kisi-kisi soal lengkap dengan jawabannya. “Saya tahu itu tapi tidak percaya. Enggak mungkinlah bocor dengan sistem komputer acak ini,” ujarnya.
Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo saat meninjau pelaksanaan UTBK di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, kemarin mengimbau peserta untuk tidak terkecoh dengan isu kebocoran soal yang banyak beredar di media sosial khususnya grup Whatsapp.
“Setiap tahun pelaksanaan UTBK SBMPTN selalu ada pihak yang mencari keuntungan. Kami menjamin tidak ada, itu ngarang, kami mempunyai tim buser yang melakukan verifikasi. Intinya masyarakat, orangtua, dan peserta tidak perlu khawatir,” tegasnya.
Imbauan yang sama dikemukakan Plt Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam, yang siang kemarin meninjau pelaksanaan UTBK di UI. “Jadi semua peserta juga orangtua jangan mudah percaya isu kebocoran soal karena seleksi UTBK berjalan ketat dan objektif serta soal-soal disusun sedemikian rapi oleh LTMPT,” ujarnya.
Guru Besar UGM ini juga meminta para orangtua dan peserta tidak mudah terkecoh oleh pihak tertentu atau oknum yang menjanjikan anaknya dapat masuk PTN pilihan dengan imbalan tertentu. Nizam menambahkan, tinjauan ke UI yang dilanjutkan ke kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk memastikan pelaksanaan UTBK berjalan lancar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Rektor UNJ Komaruddin menjelaskan UTBK hari pertama dan kedua berjalan lancar. Panitia mewajibkan peserta memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saat di ruang UTBK. Panitia juga menyiapkan ruang isolasi jika ditemui peserta yang suhu tubuhnya tinggi untuk beristirahat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh dokter Gugus Tugas Covid-19 UNJ.
Pelaksanaan UTBK dengan prosedur ketat juga diterapkan di Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Sebanyak 10.632 peserta mengikuti UTBK di Unnes diwajibkan menaati protokol kesehatan dari memasuki kampus hingga di ruang ujian.
Sejak pagi tim medis Unnes telah siaga di depan gerbang kampus dan ruang ujian. Pemeriksaan medis juga menyasar staf dan pengawas ujian yang akan masuk kampus dan ruangan lainnya.
Kehadiran
Suasana pandemi covid-19 tidak menyurutkan tekad peserta untuk hadir mengikuti UTBK 2020. Plt Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam, mengungkapkan tingkat kehadiran peserta mencapai 95% sejak pelaksanaan hari pertama pada Minggu (5/7). “Ini rekor juga karena selama ini di masa normal yang hadir ujian malah di bawah 90%,” ujar Nizam.
Animo peserta untuk mengikuti UTBK tidak surut meski panitia dengan ketat menerapkan protokol kesehatan. Ketua Pusat UTBK Unpad, Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, mengatakan pihaknya menyiapkan rapid test untuk peserta yang berasal dari luar daerah Sumedang dan Bandung Raya yang tidak membawa surat bebas covid-19.
“Kalau yang tidak bawa surat dari wilayah jauh, kami kelompokkan dan periksa dahulu. Kalau mencurigakan, kita rapid test dan swab test juga,” pungkasnya. (MI)