KONDISI miris terjadi di Desa Barunai, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Warga di desa tersebut nyaris terisolasi karena satu-satunya akses jalan kondisinya rusak parah dan tidak pernah tersentuh pembangunan.
Warga Desa Barunai tidak ingin lagi mendapatkan harapan palsu, dan janji-janji yang tidak pernah direalisasikan. Mereka akhirnya secara swadaya membangun jalan sepanjang 2 km tersebut. Hasil penjualan sayuran dari sawah mereka disisihkan untuk biaya membangun jalan.
Kepala Desa Barunai Hasan mengatakan bertahun-tahun warga desanya harus menghadapi kesulitan karena kondisi jalan yang rusak parah. Lebih memilukan lagi, selama bertahun-tahun warga Desa Barunai hanya diberi janji-janji dari Pemkab Lebak, calon bupati, hingga calon legislatif yang berkampanye. Mereka hanya berjanji untuk membangun jalan sepanjang 2 km tersebut. Kondisi jalan yang rusak membuat mereka kesulitan untuk mengantarkan warga desa yang sakit.
Bahkan, sempat ada warga desa yang harus ditandu pakai sarung untuk menuju ke rumah sakit. Tidak hanya itu, anak-anak Desa Barunai juga kesulitan untuk berangkat dan pulang sekolah. Mereka harus berjibaku menyusuri jalan terjal berlumpur, yang konturnya berupa turunan dan tanjakan.
“Kawasan di sini berupa perbukitan, sehingga semakin menyulitkan warga untuk mengakses jalan. Kalau ada warga yang sakit, harus ditandu untuk menuju rumah sakit,” kata dia, dalam rilis yang diterima Lampung Post, Minggu (26/6).
Diawali keinginan bersama, warga Desa Barunai akhirnya sepakat menabung Rp10 ribu per bulan. Uang yang terkumpul dibelikan bahan-bahan untuk memperbaiki jalan. Semen yang mereka beli secara patungan, dibawa ke atas bukit untuk pengerasan jalan.
Sedangkan untuk kebutuhan pasir dan batu, warga desa mengambil dari sekitar sungai yang tengah surut. “Kita bangun jalan ini secara swadaya. Sudah bertahun-tahun kita hanya menanti janji-janji yang tidak juga terealisasi,” ujar Hasan.
Pembangunan jalan ini dimulai pada 2018, dan hingga saat ini warga desa sudah membangun pengerasan jalan sepanjang 2 km. Warga berharap dapat dengan segera merampungkan pengerasan seluruh ruas jalan di desa, dengan biaya yang mereka kumpulkan sendiri. (RLS/D2)