DENI ZULNIYADI
BANJIR akibat hujan lebat di Kota Jambi pada akhir 2020 menyisakan ratusan ton sampah. Dalam sehari petugas kebersihan kota setempat mengangkut 50 ton lebih sampah.
“Lebih kurang sudah tiga hari petugas kebersihan mengangkut sampah sisa banjir yang terjadi di akhir tahun 2020,” kata Kabid Mobilisasi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DKH) Kota Jambi, Kiki.
Sampah yang mendominasi pascabanjir tersebut yakni sampah alat elektronik dan mebel yang rusak karena terendam, serta sampah ranting kayu. Lokasi yang terendam dan menjadi titik pembersihan petugas kebersihan di daerah itu, yakni wilayah Bambu Kuning, Jalan Belibis, dan Kelurahan Jelutung. Kemudian, Jalan Pattimura, Perumahan Kembal Lestari, Kelurahan Kenali Besar, dan Kelurahan Pal V, Kecamatan Kotabaru.
Selain di lokasi banjir, petugas juga turut mengumpulkan sisa-sisa sampah di sejumlah tempat pembuangan sampah.
32 Petugas
Kiki mengatakan untuk melakukan pembersihan, DLH Kota Jambi menurunkan 32 petugas, 2 dump truck, dan satu patroli sweeper yang bertugas melakukan pemantauan terhadap titik lokasi banjir yang harus segera dibersihkan. “Selain di lokasi banjir, petugas juga turut mengumpulkan sisa-sisa sampah di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS),” kata dia.
Banjir pada 31 Desember 2020 terjadi di sejumlah wilayah di Kota Jambi. Ketinggian air cukup bervariasi, dari sebatas lutut orang dewasa hingga terdapat sejumlah rumah yang tenggelam.
Banjir yang terjadi di daerah itu akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi terjadi dalam waktu yang lama sehingga jaringan drainase dalam Kota Jambi tidak mampu mengalirkan air dan menyebabkan terjadinya banjir. Meski banjir yang terjadi tidak begitu lama, banyak warga yang harus dievakuasi karena air cukup tinggi. (ANT/D1) deni@lampungpost.co.id