Bantuan Pekerja Jangan Molor

FIRMAN LUQMANULHAKIM KETUA DPR Puan Maharani mengingatkan pemerintah tidak terlambat memberikan bantuan kepada pekerja. Jika perlu, bantuan melalui program Bantuan Subsidi Upah (BSU) dicairkan pekan ini. “Bantuan tersebut harus sudah masuk ke rekening pekerja dalam pekan ini. Tidak boleh molor sampai pekan depan, karena ini berkaitan dengan ‘dapur’ para pekerja,” kata Puan melalui keterangan tertulis, Kamis (5/8). Dia memahami proses administrasi dan validasi data calon penerima yang memerlukan waktu. Namun, proses tersebut tidak boleh melebihi tenggat sebulan setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selain waktu pencairan, Puan juga meminta pemerintah mendengarkan suara-suara pekerja yang merasa belum terakomodasi program BSU. Asas keadilan harus dirasakan pekerja melalui program ini. “BSU ini harus memenuhi asas keadilan bagi semua pekerja terdampak yang sudah memenuhi kriteria,” ujar dia. Puan juga meminta pemerintah segera menjalankan kembali program Kartu Prakerja di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian. Menurut dia, program tersebut harus segera berjalan agar bisa dimanfaatkan para pencari kerja ataupun pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) selama masa PPKM darurat dan PPKM Level 3—4. “Apa pun proses administrasi untuk realisasi program ini harus mempertimbangkan desakan kebutuhan masyarakat yang tidak bisa tunda,” katanya. Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp1 juta kepada para pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek. Syarat pekerja yang mendapat bantuan ini yaitu bergaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan. Sedangkan, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan bantuan uang sebesar Rp3,55 juta. Dengan rincian, insentif pelatihan senilai Rp1 juta, uang insentif paska-pelatihan Rp2,4 juta, serta insentif survei Rp150 ribu. Data Yatim Piatu Puan menambahkan pemerintah dinilai perlu membuat data anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Tidak sedikit anak yang menjadi yatim atau piatu akibat pandemi. “Hingga saat ini, saya belum melihat adanya data khusus terkait anak-anak Indonesia yang kehilangan orang tua mereka karena covid-19. Kita perlu data tersebut sebagai langkah untuk memberi perlindungan,” ujarnya. Dia menilai negara harus hadir melindungi anak-anak tersebut. Sebab, musibah tersebut memberikan dampak besar terhadap hidup generasi penerus bangsa. “Negara harus bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak Indonesia yang menjadi korban bencana kesehatan ini,” katanya. "Bantuan tersebut harus sudah masuk ke rekening pekerja dalam pekan ini." Menurut dia, anak-anak yang kehilangan ayah atau ibu akibat covid-19 harus mendapat pendampingan. Hal itu sebagai langkah pemulihan dampak psikologis akibat kehilangan orang tua mereka. “Agar semangat hidup, semangat belajar mereka kembali lagi,” ujar dia. Puan meminta serapan anggaran penanganan Covid-19 digunakan untuk program-program perlindungan bagi anak-anak yatim atau piatu akibat Covid-19. Seperti, melalui santunan, beasiswa, atau bantuan belajar. Dia tak ingin anak-anak tersebut putus sekolah akibat pandemi. Sebab, bakal berdampak buruk bagi Indonesia. “Kalau anak-anak Indonesia hari ini banyak yang putus sekolah dan depresi karena pandemi dan menjadi yatim piatu, bangsa ini yang akan menerima dampaknya dua puluh atau tiga puluh tahun ke depan,” kata dia. (MI/K2) firman@lampungpost.co.id

Bantuan Pekerja Jangan Molor

Pemerintah dinilai perlu membuat data anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Wawas Diri Bukan Mawas Diri, Adang Bukan Hadang

DPR Dorong Pemda Perkuat Testing dan Tracing

Firman Luqmanulhakim

DPR Dorong Pemda Perkuat Testing dan Tracing

Gubernur Akan Minta Lampung Prioritas Vaksin ke Menteri BUMN

Tiga Aspek Atasi Kesulitan Pengusaha Masa Pandemi

700-an Mahasiswa UBL Antusias Ikuti Vaksinasi Polda

Dendi Apresiasi Posko Relawan Isoman

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi