ATIKA OKTARIA
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno percaya dan optimistis berbagai potensi wisata Desa Buluh Duri yang berada di Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), dapat mendorong perkembangan desa wisata secara berkelanjutan dan mendongkrak ekonomi masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja.
Desa Buluh Duri dapat mendongkrak perekonomian warganya karena kaya akan destinasi wisata yang luar biasa, mulai dari tari tor tor, Air Terjun Bahgula, Green Canyon, Batu Boru Manjile, sampai pesona arum jeram Sungai Bah Bolon.
Menurut Sandi, desa tersebut masuk daftar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf dalam menggerakkan kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia.
“Program tersebut bertujuan untuk menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata dia dalam rilis yang diterima Lampung Post, Minggu (26/6).
Dia mengatakan memasuki tahun kedua ini, ADWI 2022 mengangkat tema Kebangkitan ekonomi untuk Indonesia bangkit.
Setelah ke Nias Selatan kemarin, Sandiaga mengunjungi Desa Wisata Buluh Duri. Masyarakat Desa Wisata Buluh Duri menyambut hangat rombongan Kemenparekraf. Mereka menyuguhkan berbagai pertunjukan seni dan budaya adat desa tersebut sebagai bentuk penghormatan.
”Kepada semua masyarakat Desa Wisata Buluh Duri, saya ucapkan selamat, menjadi pemenang desa wisata terbaik, 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022,” ujar dia.
Bangkit dari Pandemi
Sandi mengungkapkan program desa wisata ini merespons pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Indonesia harus mampu bangkit dari pandemi dan menghadapi krisis pangan dan energi. Ia pun mengajak semua pihak berinisiatif mengambil langkah inisiatif. “Kemenparekraf dalam targetnya mencetak 1,1 juta lapangan pekerjaan, dan salah satu program unggulannya adalah desa wisata,” ujarnya.
Tahun lalu, kata Sandi, pihaknya menargetkan 700 desa wisata. Responsnya sangat baik ditunjukkan terdapat 1.800 desa yang mendaftar. Tahun ini jumlahnya meningkat sangat signifikan yakni pendaftarnya bertambah sebanyak 3.500 desa. “Berarti menunjukkan bahwa desa wisata ini sebagai sumber penciptaan lapangan pekerjaan,” kata Sandi.
“Saya ucapkan selamat menjadi pemenang desa wisata terbaik.”
Ia mengapresiasi pemerintah daerah (pemda) setempat yang berperan aktif menghidupkan sektor wisata Desa Buluh Duri dengan segala potensi yang dimiliki desa tersebut melalui program ADWI 2022.
”Oleh karena itu, perlu ditingkatkan dari kategori toilet, homestay, dan sebagainya yang kita harapkan bisa meningkatkan kualitas dari kunjungan wisatawan di sini. Membuka peluang usaha dan dampak ekonomi kearifan lokal,” ujarnya.
Desa wisata Buluh Duri masuk ke daftar desa wisata terbaik ADWI 2022 melalui proses seleksi ketat. Seleksi tersebut berdasar tujuh kategori penilaian. Pertama, daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni, dan budaya). Kedua, souvenir (kuliner, fesyen, dan kriya). Ketiga, homestay; keempat, toilet umum; kelima, digital dan kreatif; keenam, cleanliness, health, safety, dan environment sustainability (CHSE); dan ketujuh, kelembagaan desa.
Desa Buluh Duri memiliki luas wilayah kurang lebih 1.906,11 hektare terdiri atas tujuh dusun. Potensi Desa Wisata Buluh Duri sangat beragam, mulai dari keindahan alam sampai kekayaan seni dan budayanya. (D2)