Evaluasi Kebijakan Satu Harga

TRIYADI ISWORO KEBIJAKAN minyak goreng satu harga Rp14.000/liter menjadi sorotan publik. Sejak bergulir Rabu (19/1), program ini menuai berbagai keluhan masyarakat. Mulai dari ketersediaan stok, potensi penimbunan, serta dampak bagi pedagang pasar tradisional. Semua ini harus menjadi atensi khusus. "Sasaran minyak goreng subsidi ini untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah. Jangan sampai hanya kalangan menengah ke atas yang menikmati. Pola pendistribusiannya perlu dievaluasi," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung, Subadra Yani Moersalin, Jumat (21/1). Apalagi, ujarnya, kebanyakan masyarakat menengah ke bawah melakukan aktivitas ekonomi di pasar tradisional bukan di pasar ritel modern. "Satgas Pangan, Polda, dan pemerintah daerah, serta semua instansi juga harus mengawasi sehingga tidak terjadi penimbunan," katanya. Terpisah, Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah II, Wahyu Bekti Anggoro mengatakan secara nasional pihaknya mengendus praktik kartel di tengah naiknya harga minyak goreng. Untuk di Lampung saat ini KPPU masih memantau di lapangan. "Kanwil II masih dalam proses pemantauan dan mendukung penelitian kantor pusat. Apabila ada oknum melakukan tindak pidana penimbunan, bisa dijerat pidana penjara. Ini sesuai dengan Pasal 107 UU No 7/2014 tentang Penimbunan dengan ancaman 5 tahun atau denda Rp50 miliar," ujar dia. Sementara itu, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai kebijakan minyak goreng murah sangat membantu masyarakat, tetapi rawan diselewengkan. Pertama, penerapan harga minyak goreng yang dimulai pasar ritel modern tidak tepat sasaran. Kedua, penyebaran distribusi minyak goreng murah ini kurang merata, karena tidak semua daerah memiliki ritel modern. Oleh sebab itu, di beberapa titik ada yang stoknya langsung habis bahkan sampai panic buying. Sementara di beberapa daerah lain stoknya masih berlimpah. "Ketiga, adanya pengusaha yang culas. Mungkin saja di bulan kedua ada pengusaha mempunyai banyak alamat toko kemudian order minyak goreng murah untuk dikirim kepada gudang tertentu lalu ditimbun kemudian dijual kembali saat momen tertentu untuk mencari keuntungan," ujarnya. Ia memprediksi bila nanti harga CPO dunia turun, akan ada keseimbangan harga minyak goreng baru. Namun, harga minyak goreng di dalam negeri belum tentu akan turun karenanya. Oleh sebab itu, pemerintah harus serius mengimplementasikan kebijakan, melakukan evaluasi serta mengawasi. Stok Habis Pemantauan Lampung Post pada hari ketiga pemberlakuan kebijakan satu harga, stok minyak goreng di toko-toko ritel langsung tandas karena diserbu pembeli. "Hari ini terjual habis minyak goreng 168 liter," kata Rahman (29), pegawai toko ritel di Desa Seloretno, Jumat (21/1). Di Kabupaten Pringsewu, sejumlah warga yang tengah memburu minyak goreng harga Rp14.000/liter terpaksa putar balik lantaran stok barang yang dicari di toko ritel habis. "Terpaksa kami pulang karena mau beli minyak goreng murah stoknya sudah habis," kata Andi, warga Pringsewu. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tulangbawang Amri Alfis mengatakan penyebab kosongnya minyak goreng kemasan di berbagai toko ritel akibat produk tersebut diborong masyarakat. "Stok barang yang tersedia di toko tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar," katanya. Pada bagian lain, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung, AKBP Ari Rachman Nafarin memastikan pihaknya mengawasi pemberlakuan satu harga minyak goreng di Lampung. "Dalam pengawasan ini kami tidak bisa kerja sendiri, harus melibatkan pemerintah daerah," ujarnya. (FER/TV1/WID/R5) triyadi@lampungpost.co.id

Evaluasi Kebijakan Satu Harga

Penerapan harga minyak goreng murah pada pasar ritel modern tidak tepat sasaran.

Mencari Receh di U-Turn yang Tidak Dijaga Petugas

Pelampiasan CR7 Bantu Angkat Posisi MU

ricky marly

Pelampiasan CR7 Bantu Angkat Posisi MU

Beasiswa OSC Diharapkan Dapat Menghadirkan Bibit Unggul di Tanah Air

Menteri PUPR Minta Perbaikan Tol Trans Sumatera Tuntas Akhir April

Aktivitas Gempa 20 Hari Pertama 2022 Sebanyak 729 Kali

Dampingi Kaum Muda Berusaha

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 01 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda