Fokus Penanganan Sampah di Pesisir

ANDRE PRASETYO NUGROHO andre@lampungpost.co.id == PEMERINTAH Kota Bandar Lampung bersama Kodim 0410/KBL melakukan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 di wilayah Panjang Utara, Panjang, Bandar Lampung. Dalam TMMD tersebut, pihaknya fokus terhadap penanggulangan sampah di daerah pesisir pantai Kecamatan Panjang. “Fokusnya ke penanggulangan sampah, sampah-sampah ini kan biasanya menumpuk saat akhir tahun. Ke depannya bisa ada rencana dan mengatasi bersama,” kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Kamis (25/5). Selain itu, di daerah pesisir pantai juga akan ada pembuatan tanggul penahan ombak sepanjang 150 meter. "Termasuk sanitasi yang ada di pesisir juga, Insyaallah," ujar dia. Eva berharap PMMD ini dapat berkelanjutan di seluruh wilayah Bandar Lampung dan tak hanya pada satu kelurahan. Hal itu karena kegiatan ini dapat terasa langsung masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir pantai Bandar Lampung. “Masyarakat bisa berkolaborasi dan juga bisa menjaga apa bantuan TNI. Mudah-mudahan dengan TMMD yang ada di Bandar Lampung ini bukan hanya satu kelurahan, melainkan juga kelurahan-kelurahan lain, terutama pesisir pantai,” kata dia. Aster Kasad Mayjen M Hasan menyampaikan alokasi anggaran TMMD ke-116 Bandar Lampung dapat memperbaiki tiga rumah masyarakat yang tidak layak huni. "Saya sudah sampaikan juga kepada Dandim bahwa pemerintah daerah ini kan adalah uang rakyat. Jadi, kami akan mempertanggungjawabkan itu sehingga mengerjakannya dengan sebaiknya," ujarnya. Hasan menyampaikan pada periode 2023 menjadi setahun tiga kali menyelenggarakan TMMD ke-116 dengan total 150 kodim se-Nasional. "Uniknya Bandar Lampung ini meski kadang tidak ada TMMD, selalu rutin mengadakan kegiatan serupa, sepertinya namanya karya bakti bahkan sampai dua kali setiap tahunnya, baik skala besar maupun kecil," kata dia. Keluhan Warga Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, selalu mengeluhkan kondisi lingkungan yang terus terpenuhi sampah sepanjang tahun. Pasalnya, limbah rumah tangga yang bertumpuk dan mengambang di perairan wilayah sekitar tersebut kiriman dari wilayah hulu hingga bermuara ke daerah pesisir. Dikin (45), penduduk sekitar Pantai Sukaraja, menjelaskan tumpukan sampah itu datang karena terbawa ombak laut dan sebagian terbawa jaring payang nelayan. Kalau kami di sini ada tukang ambil sampah pakai gerobak. Kami bayar petugas pemungut sampah itu," kata Dikin, beberapa waktu lalu. Menurut dia, sampah itu terkirim dari sungai-sungai yang mengarah ke laut. Sebab, masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai. Hal itu membuat sampah hanyut hingga mencemari laut. "Kalau hujan deras sampah rumah tangga dari beberapa sungai itu menumpuk di sini hingga puluhan meter. Kami setiap Jumat membersihkan semampu saja biar tidak terlalu kumuh," ujarnya. Bersih dari Cemaran Dinas Lingkungan Hidup Lampung menyebut kawasan pesisir di Lampung Timur telah bersih dari cemaran limbah minyak. "Kami lakukan pemantauan di dua tempat, yakni Pantai Kerang dan Pantai Mutiara. Terlihat bibir pantai yang sebelumnya tercemar saat ini sudah bersih," kata Kepala DLH Lampung Emilia Kusumawati, beberapa waktu lalu. Dalam pembersihan pantai itu, terkumpul 3.500 karung limbah. "Ini belum semua terkumpul karena masih ada limbah yang menempel di pohon pinggir pantai, seperti di akar. Kami minta agar mereka membersihkan sampai tuntas," kata dia. Ia memastikan limbah yang masih menempel itu tetap harus bersih-bersih. "Setiap saat petugas lakukan bersih-bersih. Mereka setiap hari membersihkan sampai bersih maksimal di laut ataupun pinggir pantai," ujar dia. Selanjutnya, limbah akan dibawa ke PT Rahmad Riski Abadi sebagai tangan ketiga yang menangani limbah B3. Mereka transportir yang membawa limbah ke Tanggerang. Kendati tercemar, pihaknya belum mendapatkan laporan adanya biota laut yang mati di sekitar pesisir Lamtim. "Untuk biota laut kemungkinan kecil terkena imbas karena limbah minyaknya mengambang di permukaan. PT Pertamina juga buat bak otomatis di tengah laut. Jadi, limbah yang tercecer ini diangkut mereka dan dikumpulkan," kata dia. Adapun untuk pipa yang bocor sudah ada pembaruan dari Pertamina. "Harapannya minggu depan pembersihan ini selesai," ujarnya. (CK9/L1)

Fokus Penanganan Sampah di Pesisir

Daerah pesisir pantai juga akan dilakukan pembuatan tanggul penahan ombak sepanjang 150 meter.

E-Paper Lampung Post, Edisi Sabtu, 27 Mei 2023

Sampah Lampung Capai Jutaan Ton pada 2022

Wandi Barboy

Sampah Lampung Capai Jutaan Ton pada 2022

Didominasi Sampah Rumah Tangga

Perluas Inovasi Penanganan Sampah

Sepuluh Paket Pemeliharaan Jalan Disiapkan

Sekretaris MA Ajukan Praperadilan

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 30 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 02 Oktober 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 29 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 01 Oktober 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi