DENI ZULNIYADI
PEMERINTAH Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan kader dasawisma sebagai ujung tombak penanganan stunting. Dengan demikian, diharapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menekan angka stunting dan masalah sosial masyarakat, terutama dampak dari pendemi Covid-19.
“Kader Dasawisma ini akan mengawal dan melaporkan data angka stunting di tiap kabupaten/kota,” kata Kabid Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa DPMD Provinsi Kepulauan Babel, Yuniar Putia Rahma, saat sosialisasi aplikasi Si Duma kepada 87 kader dasawisma di Pangkalpinang, Senin ((16/11).
Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari kelompok Dasawisma adalah usaha perbaikan gizi keluarga, masalah pertumbuhan anak, dan penyediaan makanan sehat bagi keluarga.
Dia mengatakan sosialisasi aplikasi sistem informasi terpadu dasawisma Si Duma ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta memberikan motivasi bagi kader dasawisma. Dengan demikian, diharapkan mereka mampu menjadi motivator dan komunikator guna menyerap segala aspirasi dari masyarakat serta membantu kelancaran jalannya program-pokok PKK sebagai mitra pemerintahan dalam menyukseskan programnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, data valid dari kelompok dasawisma menjadi lebih baik sehingga kebijakan yang akan diambil pemerintah leih tepat sasaran dalam mengentaskan stunting, kemiskinan, dan masalah sosial lainnya,” kata dia.
Dasar Perencanaan
Data yang dikumpulkan para kader juga bisa menjadi data dasar bagi pemerintah daerah dalam perencanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam membantu peningkatan kesehatan di masyarakat.
Menurut dia, dasar yang membentuk kader Dasawisma antara lain untuk mengelola dan menyelenggarakan satu program pokok PKK. Lalu, membina dan menjaga kerukunan antara warga, mempererat tali persatuan, dan kesatuan. Kemudian, membangun kegotongroyongan dan kepedulian antara warga yang satu dengan yang lain.
Selain itu, memotivasi kreativitas dan pola pikir warga tetap aktif dan dinamis, melaksanakan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung setiap program pemerintah. Serta melaksanakan pencatatan dan pelaporan seluruh pelaksanaan program pemberdayaan.
“Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari kelompok Dasawisma adalah usaha perbaikan gizi keluarga, masalah pertumbuhan anak, dan penyediaan makanan sehat bagi keluarga. Lalu, masalah kebersihan lingkungan, bencana, kesehatan termasuk resikonya, masalah kesehatan ibu bayi/balita, dan masalah penyakit,” kata dia. (ANT/D3) deni@lampungpost.co.id
