FERDI IRWANDA
KEPALA Kampung Mekarjaya, Kecamatan Banjarmargo, Tulangbawang, Yuswan S berharap bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) dapat bermanfaat bagi masyarakat. Hal itu dia sampaikan usai menyalurkan BLT DD kepada 80 keluarga penerima manfaat (KPM) di kampungnya, Selasa (4/7). Ia mengingatkan para penerima agar dapat menggunakan dana bantuan itu untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Bantuan itu upaya pemerintah menanggulangi melemahnya ekonomi masyarakat karena terdampak wabah penyakit yang disebabkan Covid-19. Jadi, saya harap uang bantuan yang didapat warga digunakan semaksimal mungkin,” ujar Yusman, Senin (4/7).
Delapan puluh KPM tersebut mendapatkan penyaluran bantuan tahap dua, yakni April, Mei, dan Juni pada Selasa (14/6).
Ia menjelaskan penyaluran bantuan mengacu Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian APBN 2022, terutama mengatur penggunaan dana desa. Perpres tersebut mengamanahkan pemerintah kampung mengalokasikan 40 persen untuk BLT DD. “Masing-masing KPM mendapatkan Rp300 ribu per bulannya. Jadi, total untuk tiga bulan KPM dapat bantuan Rp900 ribu,” ujar dia.
Kolaborasikan Program
Diberitakan Lampung Post, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Tuba, Bambang Sumantri, menilai perlu sinergisitas dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan kampung dalam mewujudkan pemerataan pembangunan. Ia mencontohkan sinergisitas perencanaan pembangunan daerah dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam).
Selain pembangunan infrastruktur, kemajuan dalam bidang kesehatan juga saling berkaitan antara pemerintah daerah Kabupaten Tuba dan kampung hingga ke pelosok. “Seperti penganggaran open defecation free (ODF) yang dikenal dengan stop buang air besar sembarangan serta pencegahan stunting. Dua hal tersebut juga berkaitan dengan pemerintah kampung,” kata Bambang, Senin (20/6).
“Jadi saya harap uang bantuan yang di dapat warga digunakan semaksimal mungkin,”
Ia menjelaskan untuk ODF, pemerintah daerah dan kampung melakukan bantuan berupa pembuatan jamban dan sosialisasi melalui OPD terkait kepada masyarakat sekitar. Sementara dalam hal pencegahan stunting, dia menuturkan pemerintah di setiap kampung telah menganggarkan dalam APBKam pada bidang kesehatan, yakni pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita.
“Selain itu, terdapat program kabupaten layak anak, Kabupaten Tuba melalui Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak juga ikut membantu kampung dalam menyosialisasikan kepada masyarakat kampung,” ujar dia.
Saat ini indeks desa membangun (IDM) Kabupaten Tuba membaik dari segala aspek bidang. (D2)
ferdi@lampungpost.co.id