UMAR ROBBANI
APARAT Kelurahan Kelapa Tiga, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung mengajak warga setempat peduli akan kebersihan lingkunganya, mengingat, terjadi peningkatan intensitas curah hujan pada akhir tahun. Hal itu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi warga Bandar Lampung khususnya wilayah yang lalui sungai seperti di Kelurahan Kelapa Tiga.
Lurah Kelapa Tiga Apri Wahdini mengaku terus menggalakkan Jumat bersih. Kegiatan bersih-bersih lingkungan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat setempat untuk peduli terhadap lingkungan.
Ia mengatakan, kelurahannya menaungi sebanyak dua lingkungan. Sehingga kegiatan bersih-bersih dilakukan bergantian setiap minggu.
Kegiatan bersih-bersih dilakukan di berbagai tempat yang berpotensi menjadi sumber penyakit. “Jadi ketika memasuki puncak musim hujan tidak ada penyakit yang menular,” kata dia kepada Lampung Post, Jumat (17/12).
Menurut dia, upaya pembersihan dilakukan bukan hanya pada sungai.
“Lokasinya tidak hanya sungai saja yang dibersihkan, kami serahkan kepada warga, mana saja yang mau dibersihkan,” ujar dia.
“Warga juga dukung, bersih-bersih dari drainase sampai kali setiap hari Jumat,” katanya.
Sementara itu, Ketua RT 04 Azwir menyampaikan, kegiatan tersebut terus dilakukan secara rutin. Terlebih wilayahnya merupakan pemukiman rawan banjir sehingga warga juga harus peduli dengan lingkungan.
Menurutnya, program itu mendapatkan dukungan penuh dari warga. Warga setempat juga selalu hadir untuk membersihkan lingkungan setiap Jumat.
“Warga juga dukung, bersih-bersih dari drainase sampai kali setiap hari Jumat,” katanya.
Salah seorang warga setempat, Utri, mengaku selalu khawatir jika terjadi hujan deras. Sebab rumahnya sangat berdekatan dengan Way Awi. Untuk itu dia antusias mengikuti Program Jumat bersih.
“Disini rawan banjir, apalagi kalau hujan deras. Jadi ini juga untuk kepentingan bersama juga,” ujarnya.
Salurkan BPNT
Sementara itu sebanyak 275 warga di Kelurahan Kelapa Tiga menerima bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan disalurkan berdasarkan data warga tidak mampu yang dimiliki Kementerian Sosial.
Lurah Kelapa Tiga Apri Wahdini mengatakan, BPNT itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang harusnya disalurkan pada Juli 2021 lalu. Namun, kementerian baru bisa menyalurkan pada Desember.
Ia menyampaikan, seleksi data dilakukan langsung oleh Kemensos. Sehingga, pihaknya tidak melakukan pendataan dan hanya menerima serta menyalurkan bantuan.
“Kami hanya menyalurkan saja jadi, total ada 275 penduduk,” katanya.
Pendamping BPNT Riki Kurniawan menuturkan, bantuan yang diberikan berupa beras, mintak, sayuran, buah, serta daging ayam. Bantuan diberikan untuk mengurangi dampak yang dirasakan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, Maryati, warga setempat, mengaku senang menjadi penerima bantuan. Terlebih saat ini mendekati akhir tahun dan kenaikan sejumlah harga bahan pokok.
“Ya Alhamdulillah, sekarang ini kan barang-barang lagi naik semua harganya,” ujarnya. (D2)
umar@lampungpost.co.id