UMAR ROBBANI
PEMERINTAH Kota Bandar Lampung mulai menjaring aspirasi masyarakat untuk program pembangunan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat kelurahan. Dalam kegiatan itu setiap kelurahan diperkenankan untuk menyampaikan usulan rencana pembangunan.
Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Telukbetung Utara memprioritaskan bidang kesehatan dan pendidikan dalam Musrenbang. Hal itu disampaikan dalam Musrenbang yang digelar pada tingkat kecamatan beberapa waktu lalu.
Sekretaris Lurah setempat, Hasifah, mengatakan pihaknya dalam bidang kesehatan berencana melakukan renovasi Pos Kesehatan Kelurahan. Kemudian juga ia berharap perlengkapan yang dibutuhkan bisa disediakan.
Ia menyampaikan hal tersebut untuk meningkatkan pelayanan kesehatan untuk warga setempat. Sehingga kesehatan warga bisa terjamin dan tidak sulit mengakses layanan kesehatan.
“Yang sekarang terlalu kecil dan kurang perlengkapannya,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/3).
Tidak hanya itu, ia juga mengajukan perbaikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) anak. Ia berharap TPA yang dikelola itu bisa menerima murid lebih banyak dari sekarang.
Ia mengatakan, peningkatan fasilitas pendidikan itu diharapkan dapat membantu membentuk karakter anak. Sehingga ke depan lebih banyak lagi SDM berkualitas di Bandar Lampung.
“TPA ini lokasi bersebelahan dengan Poskeskel yang merupakan hibah dari warga,” ujar dia.
Sidak Minyak Goreng
Sebelumnya diberitakan Lampung Post, minyak goreng mengalami kelangkaan dalam waktu sebulan terakhir. Pemerintah telah melakukan inspeksi mendadak
(Sidak) ke sejumlah pasar untuk mengantisipasi adanya penimbunan hingga tingkat kelurahan.
Seperti yang dilakukan Kelurahan Gulak Galik, Telukbetung Utara, Bandar Lampung. Lurah Eeng Zamhir Muchtar menyampaikan, pihaknya juga ikut melakukan sidak di minimarket yang berada di sekitar lingkungannya.
Sidak minyak goreng dilakukan ketika melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan setiap malam. Sidak dilakukan juga bersama Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.
“Kami periksa juga ada penimbunan minyak atau tidak saat merazia penerapan protokol kesehatan di minimarket-minimarket,” kata dia.
“Yang sekarang terlalu kecil dan kurang perlengkapannya,”
Hal tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng. Sebab masyarakat saat ini kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasar terlebih dengan harga sesuai harga eceran tertinggi
(HET).
Kegiatan itu juga bercermin dari penemuan penimbunan minyak goreng di minimarket di Pringsewu. Sehingga perlu pengawasan juga di Bandar Lampung agar tidak ada hal serupa.
“Di gulak galik ada beberapa minimarket, Alhamdulillah, hasil sidak kami tidak ada penimbunan,” ujar dia.
Ia menjelaskan, razia prokes selalu dilakukan setiap malam. Tidak hanya di minimarket, pemeriksaan protokol kesehatan juga menyasar ke pedagang kaki lima dan warung makan.
“Di sini lumayan banyak yang berdagang saat malam, itu selalu kami awasi penerapan prokesnya,” katanya. (D2)
umar@lampungpost.co.id