FEBI HERUMANIKA
TIM Kecamatan bersama perwakilan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melakukan pengawasan terhadap program pembangunan desa yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) 2021 terhadap 26 desa di kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (16/12).
26 desa tersebut, yakni Hajimena, Sidosari, Pemanggilan, Natar, Negararatu, Merakbatin, Muaraputih, Rejosari, Krawangsari, Kalisari, Tanjungsari, Waisari, Candimas, Bumisari, Brantiraya, Haduyang, Banjarnegeri, Rulunghelok, Mandah, Rulungsari, Rulungraya, Rulungmulya, Pancasila, Bandarejo, Purwosari dan Sukadamai.
Koordinator Kemendes PDTT wilayah Natar, Janwarsam P Panggar mengatakan terhadap seluruh kegiatan pembangunan desa yang bersumber dari dana pemerintah pusat itu dilakukan pengecekan. “Dengan tujuan pekerjaan betul-betul terealisasikan dengan optimal untuk kemajuan desa dan berguna bagi masyarakat luas,” kata dia di lokasi pembangunan, kepada Lampung Post.
Dia menambahkan, tujuan monitoring dan evaluasi DD dilakukan selain untuk melakukan pembinaan terhadap Desa dalam penggunaan DD juga agar penggunaannya optimal dan sesuai sasaran. “Sehingga Desa bisa terus membangun dengan anggaran DD tanpa memunculkan masalah,” ujar dia.
Selain melakukan pengecekan pembangunan desa yang telah dilakukan selama setahun ini, pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan DD tahun 2021 sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk tahun 2022.
Kemudian pihaknya bersama kecamatan harus memastikan semua kegiatan telah terlaksana dan laporan pertanggung jawaban desa telah dibuat.
“Untuk laporan administrasi secara rinci pun sudah diperiksa semuanya.”
“Kami juga melakukan pengecekan terhadap laporan pertanggungjawaban apakah sudah dibuat atau belum, ” katanya.
Janwarsam menambahkan, dari hasil pengecekan di lapangan pembangunan fisik berupa jalan sudah terealisasi. Bahkan bukan hanya jalan beton tetapi sebagian desa membangun Puskesdes, hal ini cukup baik karena untuk kepentingan dan kemajuan desa.
“Semenjak dikucurkannya DD, Jalan di setiap dusun sudah dibeton, ada juga yang menggunakan lapen, aspal, jadi terlihat rapih. Ada juga yang membangun Poskesdes. Harapan kami kedepan tidak muncul masalah penggunaan DD maka dari itu kami selalu ikut memantau setiap kegiatan yang dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Haduyang, Hasani mengatakan, monitoring dilakukan untuk memantau penggunaan DD serta mengecek fisik pekerjaan yang telah dilakukan.
“Alhamdulillah semua kegiatan monitoring berjalan lancar, karena dijalankan sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai penggunaan DD tahun ini,” katanya.
Laporan Administratif
Selain pemantauan kegiatan yang dilakukan selama tahun 2021, petugas dari kemendes dan kecamatan juga melihat laporan adminstrasif secara menyeluruh. Laporan semua kegiatan pun memang sudah dirinci oleh desa dan lengkap sesuai apa yang dikerjakan selama satu tahun penuh.
“Untuk laporan administrasi secara rinci pun sudah diperiksa semuanya. Tidak ada kendala karena sesuai dengan apa yang dikerjakan,” ujarnya. (D2)
febi@lampungpost.co.id