Lampung Optimalkan Budi Daya Lobster

SILVIA AGUSTINA silvia@lampungpost.co.id GUBERNUR Lampung, Arinal Djunaidi, membuka diskusi kelompok terpumpun dengan tema "Strategi Pengembangan Lobster Menuju Lampung Sentra Lobster" di Hotel Novotel, Senin (30/10). Arinal menyebutkan budi daya lobster masih belum cukup bisa berkembang di Lampung serta masih membutuhkan lebih banyak riset dan inovasi. "Kita membutuhkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan untuk mengoptimalkan budi daya lobster di Lampung," ujar dia. "Sebab, saya yakin, kalau kita bisa menguasai teknologi dan ilmu budi daya lobster ini, komoditas laut yang banyak diekspor ini akan menjadi salah satu sektor pendorong penting pertumbuhan ekonomi daerah," kata dia. Arinal juga menyambut baik dan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya diskusi tersebut. "Saya menyambut baik forum pada hari ini. Kepada para peneliti, akademisi, dan praktisi perikanan, saya mengajak untuk bersama-sama, kita kembangkan lobster ini sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor dari Provinsi Lampung," ujarnya. Oleh karena itu, pengembangan lobster dan sumber daya kelautan lainnya sangat penting. Sebab, Lampung memiliki panjang garis pantai mencapai 1.345,20 kilometer sehingga berpeluang untuk dikembangkan dan memberikan manfaat untuk masyarakat. Menurut Arinal, selain pemanfaatan untuk kemakmuran rakyat, yang juga harus diperhatikan adalah kelestariannya. Dia berharap konsep ekonomi biru dapat dikembangkan di Lampung sebagai salah satu pendekatan guna memanfaatkan sumber daya laut secara optimal dan berkelanjutan. "Kita mengenal konsep ekonomi biru. Jadi, sambil memanfaatkan (sumber daya laut), kita juga harus melestarikan. Kita tidak boleh mengeksploitasi, dengan cara yang merusak alam. Merusak laut kita itu tidak boleh," ujarnya. Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Rokhmin Dahuri, mengatakan dalam pengelolaan sumber daya lobster berkelanjutan disarankan untuk menjaga ekosistem perairan laut yang menjadi habitat seluruh siklus hidup lobster tetap sehat, terhindar dari pencemaran dan jenis-jenis perusakan lingkungan lainnya. Selain itu, restocking dan pengembangan budi daya lobster berkelanjutan, ekspor benih bening lobster (BBL) berkelanjutan juga diperlukan. Ekspor BBL secara ketat, terkendali serta terbatas perlu diperhatikan, adapula pengembangan ekosistem integrated supply chain management system (ISCMS) Provinsi Lampung sangat diperlukan. Rokhmin menjelaskan bahwa dua jenis lobster (mutiara dan pasir) bisa ditangkap dan diekspor untuk budi daya berkelanjutan. Di Provinsi Lampung ada beberapa daerah yang bisa menjadi tempat budi daya dan ekspor BBL, di antaranya Pesisir Barat dan Tanggamus. Cegah Ekspor Ilegal Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung memasifkan upaya pencegahan ekspor ilegal BBL dengan menggandeng sejumlah stakeholder . Kepala DKP Lampung, Liza Derni, menuturkan pihaknya bekerja sama dengan kelompok masyarakat pengawas, Polair, Angkatan Laut, dan kepolisian dalam melakukan pengawasan. "Kami melibatkan banyak pihak dalam pengawasan ekspor BBL ilegal. Kerja sama ini dilakukan kontinu," ujar dia, beberapa waktu lalu. Kerja sama tersebut menunjukkan hasil yang positif. Beberapa kali penyelundupan BBL untuk diekspor berhasil digagalkan. "Dari kerja sama ini, beberapa kali penyelundupan pernah tertangkap. Ini kami lepaskan lagi ke habitat asalnya," kata dia. Penangkapan BBL di alam hanya diperbolehkan untuk kegiatan budi daya lobster dalam lingkup lokal. Namun, dia menilai masih banyak pelaku yang melanggar aturan soal pelarangan ekspor BBL. "Memang boleh kita menangkap BBL, tetapi untuk dibudidayakan. Jadi, untuk pasar lokal, bukan ekspor," ujarnya. Liza mengatakan Kabupaten Pesisir Barat merupakan wilayah sentra budi daya lobster di Lampung. Saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan salah satu subsektor perikanan tersebut yang bekerja sama dengan Balai Besar Perikanan Budi Daya Laut (BBPBL) Lampung. "Kami sudah ada kerja sama dengan BBPBL Hanura untuk menguatkan sektor budi daya lobster di Lampung," kata dia. (E1) =

Lampung Optimalkan Budi Daya Lobster

Budi daya lobster saat ini masih belum cukup bisa berkembang di Provinsi Lampung serta masih membutuhkan lebih banyak riset dan inovasi.

Ratusan Pj Kepala Daerah Sarat Kepentingan Politik

Komoditas Laut Incaran Pasar Global

Wandi Barboy

Komoditas Laut Incaran Pasar Global

Budi Daya Lobster Penuhi Kebutuhan Pasar Lokal

LIPI Perkuat Habitat Sumber Daya Laut

Kehadiran Capres-Cawapres Dinilai Mendongkrak Suara

Mengupas Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 03 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 08 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi