ELIYAH
PEKON Tembelang Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Lampung Barat hingga saat ini masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Pj Peratin Pekon Tembelang Tiur Nida Siringo-Ringo, mengatakan Dana Desa (DD) tahun lalu sebagian besar digunakan untuk pelaksanaan program pembangunan fisik.
Ada enam kegiatan fisik yang dilaksanakan, yakni pembangunan rabat jalan lingkungan penghubung Pemangku Meleboi Balak-Pemangku Campang, pembangunan rabat beton jalan lingkungan di Pemangku Karang Tengah. Kemudian pembangunan dua unit gorong-gorong di Pemangku Meleboi Balak dan Pemangku Karang Tengah.
Selanjutnya pembuatan talut berupa beronjong untuk penahan abrasi sungai di Pemangku Meleboi Lunik. Lalu ada juga pemasangan lampu untuk penerangan jalan yaitu sebanyak 100 unit. Terakhir program pembuatan 20 unit jambanisasi/WC bagi masyarakat untuk mendukung program Open Defecation Free (ODF) atau Setop Buang Air Besar Sembarangan.
“Pembuatan talut sungai dilaksanakan untuk mengantisipasi abrasi di Pemangku Lunik. Pembuatan talut tersebut setinggi empat meter dengan menghabiskan 28 unit beronjong,” kata dia kepada Lampung Post, Senin (7/2).
Sementara itu pemasangan lampu jalan dilakukan di pinggir jalan yang strategis dan layak untuk mendapatkan penerangan.
Dia menjelaskan, untuk DD tahun 2022 yang jumlahnya hanya Rp800 juta. Salah satunya akan digunakan untuk kegiatan pembangunan fisik yakni pembuatan talut ke arah sekolahan.
“Tapi masih akan melihat kondisi keuangannya. Jika anggaranya masih memungkinkan kami rencananya mau memasang talut ke arah sekolahan,” ujar dia.
Hal itu dilakukan mengingat tahun ini peruntukkan DD sesuai aturan, yakni lebih difokuskan pada penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan dan penanggulangan covid-19.
“Mengingat sisa anggaran sebesar 32% dari DD setelah dipotong untuk alokasi dana BLT dan ketahanan pangan juga masih banyak peruntukannya lagi,” katanya.
Dari 32 persen DD itu, juga ada untuk kegiatan honor tenaga Posyandu, guru mengaji, honor tenaga kesehatan pekon, bantuan keagamaan dan pemberdayaan lainnya.
Ia menambahkan, tahun ini 40 persen DD akan digunakan untuk kegiatan BLT. Namun seperti apa teknisnya, pihaknya masih menunggu Perbupnya. “Terkait DD untuk BLT ini, kami akan melakukan penyisiran terhadap masyarakat yang layak untuk menerima BLT,” ujarnya.
“Pembuatan talut sungai dilaksanakan untuk mengantisipasi abrasi di Pemangku Lunik.”
Untuk diketahui, Pekon Tembelang terdiri dari 322 KK yang tersebar di lima pemangku atau dusun, yakni Pemangku Tembelang sebagai ibukota pekon, kemudian Pemangku Meleboi Balak, Meleboi Lunik, Campang dan Karang Tengah. Masyarakat di Pekon ini rata-rata mengandalkan hasil bumi dari perkebunan kopi.
Bantuan Ternak
Tiur menambahkan, sesuai rencana dan dengan melihat kondisi masyarakat yang mayoritas usaha kebun. Maka sebesar 20 persen DD Pekon Tembelang akan diperuntukkan bagi program ketahanan pangan yakni bantuan budidaya ternak kambing.
“Karena masyarakat di Pekon Tembelang ini mayoritasnya usaha kebun maka program ketahanan pangan yang cocok dilaksanakan adalah pemberian bantuan ternak kambing,” katanya.
Untuk mensukseskan program ketahanan pangan ini, kata Tiur, nantinya masyarakat di setiap pemangku harus membentuk kelompok terlebih dulu. (D2)
eliyah@lampungpost.co.id