RUSDY SENAPAL
AIR Terjun Tujuh Tingkat di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, tetap ramai dipadati wisatawan meskipun terkendala akses jalan masuk yang kurang memadai.
Kepala Pekon Way Kerap Mat Zurani mengatakan para pengunjung acap datang berlibur saat akhir pekan atau hari libur nasional. Apalagi lokasinya tidak jauh dari rest area Masjid Imaduddin.
“Objek wisata Air Terjun Tujuh Tingkat atau kerap disebut Curup Way Kerap termasuk destinasi wisata alam yang cukup banyak diminati wisatawan. Sebab, sumber mata airnya berasal dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Sektor II,” kata dia kepada Lampung Post, Minggu (10/4).
Menurut dia, air terjun itu berada di perbukitan dan dikelilingi pepohonan rindang, batuan alam, serta aliran sungai yang jernih.
“Selain itu, disetiap tingkat ada kolam pemandian yang airnya jernih dengan arus air yang tidak terlalu deras, sehingga aman untuk mandi dan berenang,” ujar dia.
Zurani menjelaskan untuk menuju objek wisata ini, pengunjung harus menempuh jalan yang didominasi bebatuan dan tanah. Bagi pengguna mobil, mereka harus berjalan kaki menempuh jalan setapak sepanjang sekitar 100 meter dari Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera. Jalur ini menjadi satu-satunya jalan menuju ke sana.
“Walaupun akses jalan belum memadai, tetapi tetap saja ramai dikujungi wisatawan. Sebab, keindahan air terjun sepadan dengan perjalanan mereka. Oleh karena itu, banyak dari mereka akan mengajak keluarga atau teman meraka berkunjung untuk kedua kalinya,” katanya.
Tambahan Pendapatan
Menurutnya, jika objek wisata ini dikelola dengan baik dapat menjadi tambahan pendapatan atau penghasilan warga. Mereka dapat mengelola lahan parkir, berjualan makanan atau oleh-oleh kerajinan khas masyarakat setempat.
“Walaupun akses jalan belum memadai, tetapi tetap saja ramai dikujungi wisatawan,”
“Saya pernah berencana membangun jalan masuk menggunakan Dana Desa (DD). Namun, setelah kami hitung biaya pembangunan, anggaran DD kami tidak mencukupi. Sebab, untuk membuka jalan dibutuhkan alat berat,” ujarnya.
Ia mengaku pernah mengajukan proposal ke Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk meminta bantuan dana pembangunan jalan. Namun, hingga saat ini belum membuahkan hasil. Dia berharap agar pemkab setempat segera menganggarkan dan merealisasikan pembuatan akses jalan ke objek wisata tersebut.
“Kendalanya hanya diakses jalan saja. Dari segi keamanan wisatawan, saya dapat menjamin kenyamanan pengunjung. Kuncinya dari ekonomi masyarakat, jika masyarakat dilibatkan, mereka akan mempunyai rasa memiliki sehingga menjaganya,” katanya. (D2)
rusdy@lampungpost.co.id