Pengusaha Kue Tutun Putar Otak agar Tetap Produksi

SIANG itu ratusan kue tutun yang baru saja selesai dicetak berjajar rapih yang diletakkan di atas meja. Tampak ibu-ibu paruh baya yang mengenakan pakaian serba merah terlihat piawai saat memasukkan satu persatu adonan kue tutun ke dalam cetakan kue berbentuk tabung. Namun, Imlek kali ini terasa jauh berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pesanan kue keranjang baik dari Bandar Lampung maupun dari luar kota pada perayaan Imlek tahun ini, menurun drastis. Salah satunya diakui oleh pengusaha kue tutun yang terletak di Kelurahan Sawah Lama, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung. Pemilik usaha kue tutun Hasan Kurniawan mengatakan bahwa sebelum masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, usaha kue khas Tionghoa miliknya selalu dibanjiri pesanan dari berbagai daerah yang jumlahnya mencapai ribuan kue tutun setiap harinya. "Lebih kurang kita sehari bisa seribu kue setiap hari, nah sekarang paling cuma 700 an kue tutun," kata Hasan di kediamannya, Jumat (12/2). Dengan kondisi seperti saat ini, ia harus memutar otak agar tetap aktif produksi meski tidak seramai biasanya. Begitu juga dengan harga, Hasan mengaku terpaksa harus menaikan harga kue tutun lantaran bahan baku pembuat kue seperti beras ketan yang mengalami kenaikan harga. "Harganya tahun ini mau tidak mau ada kenaikan dari tahun sebelumnya. Terutama di harga beras ketan yang lebih tinggi dari tahun lalu. Sekarang harganya mencapai Rp24 ribu/kg. Kalau sebelumnya Rp23 ribu ada kenaikan Rp1.000," kata dia. Sebelum masa pandemi, biasanya Hasan mulai kebanjiran orderan tiga minggu jelang Imlek. Namun, minimnya jumlah permintaan hasan hanya membutuhkan waktu sepekan untuk menyelesaikan pesanan konsumen. "Tahun sebelum-sebelumnya bisa 2.000 kue tutun sekali produksi. Waktunya juga panjang bisa tiga minggu karena peminatnya banyak. Tapi sekarang hanya produksi 700 kue tutun setiap hari, waktu pembuatan juga hanya seminggu," ujar dia. (E1) DETA CITRAWAN

Pengusaha Kue Tutun Putar Otak agar Tetap Produksi

Hasan mengaku terpaksa harus menaikan harga kue tutun lantaran bahan baku pembuat kue seperti beras ketan yang mengalami kenaikan harga.

Perayaan Imlek Tetap Khidmat di Tengah Pandemi

Melatih Babi Menggunakan Joystick

ricky marly

Melatih Babi Menggunakan Joystick

Perang Melawan Predator Anak

Dorong Penegakan Hukum Terhadap Rasialis

Tekan Angka Kecelakaan Saat Libur Panjang

Antusiasme Warga Lampung Jadi TKI Tinggi

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 Desember 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 09 Desember 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 11 Desember 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 12 Desember 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi