DENI ZULNIYADI
KONTRAKTOR Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) melakukan survey cadangan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah perairan laut Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung.
Anak usaha Pertamina Hulu Energi, yang kini menjadi sub-holding sektor hulu itu, melakukan eksplorasi migas melalui pelaksanaan survei seismik 3D yakni upaya pencarian cadangan migas di bawah permukaan bumi menggunakan gelombang seismik. Perairan laut di dua kabupaten di Lampung itu dinilai memiliki prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi), sehingga dilakukan eksplorasi.
Survei seismik 3D itu dimulai pada Agustus dengan estimasi penyelesaian tiga bulan hingga November 2020. Luasan seismik 215 kilometer persegi melintasi wilayah perairan laut Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Tulangbawang.
Kami telah melakukan pengurusan perizinan dan berkomunikasi secara intensif dengan dinas-dinas terkait, muspida, muspika, dan tentunya para tokoh masyarakat.
Sosialisasi terbatas mengikuti protokol Covid-19 telah digelar di Desa Labuhamaringgai dan Desa Muaragading Mas, Kecamatan Labuhanmaringgai, Kabupaten Lampung Timur, 28 Juli 2020. Lalu, dilanjutkan sosialisasi di Kecamatan Denteteladas, Kabupaten Tulangbawang.
Kegiatan sosialisasi merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya yang dilakukan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Timur, dan Dinas Perikanan Kabupaten Tulangbawang.
Perizinan dan Komunikasi
General Manager PHE OSES Alfi Rusin mengatakan kegiatan persiapan survei seismik telah lama dilakukan. “Kami telah melakukan pengurusan perizinan dan berkomunikasi secara intensif dengan dinas-dinas terkait, muspida, muspika, dan tentunya para tokoh masyarakat,” ujar Alfi dalam rilis yang diterima Lampung Post, Selasa (3/11).
Dia mengungkapkan respons positif didapat dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Febrizal Levi Sukmana yang mendukung kegiatan survei seismik itu. Febrizal meminta agar komunikasi terus dijalin selama operasi berlangsung.
Kegiatan sosialisasi seismik tidak lain untuk memberikan edukasi kepada para nelayan yang berada di area lintasan seismik mengenai jarak aman melaut. Serta memberikan pemahaman bahwa operasi migas termasuk kegiatan seismik dilakukan dengan mengutamakan aspek keselamatan kerja.
Kondisi rendahnya harga minyak saat ini, menjadikan PHE OSES selalu melakukan evaluasi secara berkala terhadap program maupun proyek yang berlangsung.
Alfi Rusin menegaskan bahwa setiap proyek dilakukan kajian untuk memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan, baik waktu maupun biaya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh KKKS PHE OSES ini merupakan bentuk realisasi dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional.
“SKK Migas dan KKKS bagaimanapun kondisinya akan selalu mengusahakan agar dapat menjaga ketahanan energi nasional untuk memenuhi kebutuhan migas di Indonesia. Di tengah pandemi seperti saat ini pun kami tetap mengusahakan agar setiap kegiatan tetap dapat dijalankan dengan catatan wajib menaati protokol kesehatan Covid-19,” ujar Adiyanto.
Ia juga mengharapkan dukungan dari semua pihak agar kegiatan yang dilakukan oleh KKKS PHE OSES ini dapat berjalan dengan lancar sehingga visi 1 juta BOPD 2030 dapat tercapai. (D1) deni@lampungpost.co.id