SATUAN Tugas (Satgas) Covid-19 menyatakan kasus baru di Indonesia terus turun. Bahkan, sempat turun di bawah 1.000 kasus per hari.
“Positivity rate sudah sangat rendah sekali di 0,7%. Tapi, kita tidak boleh lalai,” ungkap Kasubbid Tracing Satgas Covid-19, dokter Koesmedi Priharto dalam Talk Show Ruang Publik KBR, beberapa waktu lalu.
Peringatan itu ia lontarkan karena di tengah masyarakat masih ada warga dan kelompok masyarakat yang menolak mematuhi protokol ksehatan. Mereka menolak tes dan tracing yang menjadi senjata terbaik dalam upaya pengendalian covid-19.
Kondisi itu, lanjut dia, perlu penanganan sendiri dari aparat, pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat. “Edukasi terus- menerus masih hasil dilakukan. Jika dibiarkan pengabaian itu bisa berdampak buruk pada masyarakat luas.”
Namun, ia mengingatkan masyarakat harus tetap waspada. “Kita berharap pencapaian yang baik ini dapat dipertahankan dalam rangka transisi dari pandemi menuju endemi.”
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto juga sebelumnya mengingatkan masyarakat harus tetap waspada. Meski Indonesia sempat diragukan mampu menanggulangi pandemi Covid-19. Namun, kolaborasi dan pilihan strategis yang pas menjawab keraguan itu.
“Strategi yang diterapkan di hulu dan hilir membuahkan hasil baik. Tecermin dari nilai effective reproduction number (Rt) sebesar 0,6,” kata Airlangga.
Kemudian, dia memastikan kondisi itu tercapai berkat strategi penanganan pandemi pada sisi hulu dan hilir. Di hulu, digulirkan pencegahan melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), peningkatan testing dan tracing, serta akselerasi vaksinasi.
“Dari sisi vaksinasi, Indonesia sudah mencapai 100 juta dosis lebih. Capaian ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara terbaik. Untuk dosis pertama, berada di peringat 5 dan kedua di peringkat 6 dunia,” lanjutnya.
Sementara itu, di hilir, penanganan dilakukan dengan membuka isolasi terpusat dengan memanfaatkan rumah susun, hotel, asrama haji, dan kapal Pelni. “Isoter tidak ditemukan di negara lain,” tandasnya.
Dari sisi vaksinasi, Indonesia sudah mencapai 100 juta dosis lebih. Capaian ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara
Menurun Tajam
Dari berbagai daerah, terbukti kasus terus menurun tajam. Misalnya kasus di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dari 1-12 Oktober, kasus harian tertinggi hanya 12 kejadian, dan lima hari terakhir di bawah 10 kasus per hari.
Namun, Bupati Achmad Husein tidak mau berpuas diri. “Kami akan terus bekerja keras guna menekan kasus covid-19. Saat ini kasus memang mengalami penurunan signifikan, tapi kita ingin terus waspada, jaga protokol kesehatan secara ketat.”
Kota Bandung, Jawa Barat, juga lebih baik dalam melakukan penanganan pasien covid-19. Pasalnya, pasien terus turun dan kasus baru ditangani lebih cepat. “Kendati turun, kami tidak berhenti bekerja. Surveilans terus aktif, deteksi dini dilakukan lebih cepat untuk menjaga angka kematian tetap rendah,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Ahyani Raksanagara.
Selain testing dan tracing, Sekretaris Daerah Ema Sumarna juga menyatakan terus menambah fasilitas kesehatan. Salah satunya mempercepat reaktivitas Rumah Sakit Sukapura di Kiaracondong. “Kami waspadai munculnya gelombang ketiga. Bandung bersiap dengan membuka lokasi perawatan baru,” tandasnya. (MI/R3)