BAMBANG PAMUNGKAS
GUNA meningkatkan perekonomian masyarakat, Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Metro akan meningkatkan kreativitas di dua pasar kreatif yang ada di kelurahan setempat.
Dua pasar kreatif yang akan dikembangkan lagi, yakni Pasar Rukun Masyarakat (Paruk Mas) Tangguh yang berada di RT 11 dan RT 12, RW 05 Kelurahan setempat. Kemudian, Kampung Peng-Anggur-an yang berada di Jalan Sepat RT 37 dan RT 38 RW 11 dimana dalam dua RT tersebut warganya kompak untuk bersama-sama menanam pohon anggur, sehingga dinamakan Kampung Peng-Anggur-an.
Lurah Yosodadi, Saifullah, mengatakan berharap dengan mengembangkan Kampung Anggur dan Paruk Mas ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Selain tempat-tempat pariwisata nantinya seni budaya akan kami tingkatkan lagi. Kami akan ciptakan sarana dan prasarana yang memadai serta kesenian seperti jaranan, barongsai, dan seni tari akan ditingkatkan kembali,” kata dia, Jumat (11/2).
Selain peningkatan ekonomi kreatif, pihaknya juga akan mengusulkan pembangunan aula rapat di kelurahannya. Di mana kondisi aula tersebut kini sudah tua dan banyak yang bocor.
“Untuk pembangunan tentu yang menjadi prioritas adalah aula. Bangunan ini sudah tua, sudah ada ketika Metro ini masih Lampung Tengah dulu. Makanya harus diperbaiki,” ujar dia.
Selain itu, Saifullah juga mengusulkan penanggulangan banjir di seputar jalan perbatasan antara Metro dan Lampung Timur. Sebab, jika terjadi hujan lebat, daya serap jalan tersebut sangat lambat yang mengakibatkan banjir.
“Dalam musrenbang kami mengusulkan prioritas berupa penanggulangan banjir di perbatasan Yosodadi dengan Lampung Timur,” katanya.
Metode Digital
Sebelumnya diberitakan Lampung Post, lurah Ganjaragung dan mahasiswa KKN dari Universitas Lampung (Unila) membantu memasarkan produk UMKM milik masyarakat Kecamatan Metro Barat menggunakan metode digital.
Di tengah zaman yang makin modern, banyak pengusaha yang ingin memperbarui metode pemasaran. Namun, dengan keterbatasan kemampuan metode lama pun tetap dijalani. Alhasil, produk yang dimiliki kalah saing dengan pebisnis yang sudah menggeluti dunia digital.
Lurah Ganjaragung, Erwin Alfian mengatakan di tengah perkembangan teknologi tentu masyarakat harus mengikuti. Terutama dalam membangun bisnis.
Dalam kesempatan yang sama, Misiyah (51), perajin wedang jahe yang beralamat di Jalan Raya Jenderal Sudirman, RT 02 RW 01, Kelurahan Ganjaragung, Kecamatan Metro Barat, mengaku sulit untuk memasarkan melalui digital. Apalagi dengan usianya yang sudah memasuki setengah abad lebih harus beradaptasi lagi.
Dia menambahkan, walaupun tidak banyak, dua hingga tiga kilogram jahe berhasil diproduksi menjadi wedang jahe. (D2)
bambang@lampungpost.co.id
=============
“Selain tempat-tempat pariwisata nantinya seni budaya akan kami tingkatkan lagi.”
=============