Ungkap Dalang Batu Bara Ilegal

TRIYADI ISWORO PRAKTIK ilegal angkutan batu bara dinilai ada backing dan dalangnya. Untuk itu, perlu diungkap dalang yang menggerakkan praktik kotor itu sehingga dapat beroperasi tanpa dapat ditindak aparat. Plt Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Subogo berharap dalang persoalan batu bara itu bisa segera terungkap. Pihaknya juga terus mendorong untuk dibuatkan regulasi yang kuat, seperti peraturan daerah (perda). "Untuk peraturan daerah harus dibahas juga selain angkutan batu bara, bahas juga mengenai angkutan online ," kata Bambang saat diwawancarai Lampung Post , Rabu (4/9). Bagaimanapun harus ada ketertiban, termasuk batu bara ilegal dan angkutannya. Menurut Bambang, kini truk-truk pengangkut batu bara kucing-kucingan dan lewat jalan-jalan tikus di Way Kanan. Hal itu menjadi indikasi ada aktor intelektual dari praktik ilegal angkutan batu bara itu. "Kami akan menggelar razia di daerah-daerah perbatasan," katanya. Sebelumnya juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan kereta api sebagai angkutan resmi batu bara. KPK menilai batu bara yang diangkut menggunakan truk dipastikan ilegal. Pernyataan KPK tersebut berkaitan dengan surat yang dikeluarkan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru sehubungan dengan kegiatan supervisi KPK tahun 2019 dalam rangka menanggulangi permasalahan pertambangan tanpa izin (peti) dan pengawasan atas kebocoran PNBP. KPK juga telah mendalami informasi dan dugaan adanya penambangan batu bara tanpa izin di Sumsel. Batu bara diangkut lewat jalur darat menuju ke Lampung dengan tujuan diduga ke pabrik-pabrik di Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. Kemudian, ke Kota Bandar Lampung menuju Pelabuhan Tersus/TUKS batu bara dan dikapalkan ke Merak atau ke Pulau Jawa lainnya melalui feri dari Bakauheni—Merak. Sebelumnya, Ketua sementara DPRD Lampung Mingrum Gumay mengatakan praktik ilegal angkutan batu bara harus ditindak tegas. Apalagi KPK sudah menyorotinya yang dikaitkan dengan kebocoran penerimaan negara. "Bagaimanapun harus ada ketertiban, termasuk batu bara ilegal dan angkutannya," kata dia. Pencemaran Udara Selain praktik ilegal batu bara, kini penggunaan batu bara juga memberi kontribusi terhadap pencemaran udara. Di Jakarta, maraknya penggunaan batu bara dituding ikut mendorong polusi udara, khususnya di sekitar DKI Jakarta meningkat cukup tajam. Terkait hal itu, PT Karya Citra Nusantara (KCN) sebagai operator Pelabuhan Marunda telah dan akan mengambil langkah segera untuk mengatasi debu batu bara yang berasal dari penumpukan batu bara oleh tenant yang ada di sekitar pelabuhan. Sejak semula KCN memberi instruksi para tenant sektor batu bara untuk menutup tumpukan. Selain itu, KCN bekerja sama dengan IPB demi membangun miniforest di sekitar pelabuhan, untuk melakukan kajian. Hal itu untuk mencari gambaran jenis pohon yang cocok untuk ditanam menahan dampak debu di sana. "Kami bekerja sama dengan IPB melakukan penelitian untuk membuat miniforest di sekitar pelabuhan," kata Direktur Utama Widodo Setiadi, kemarin. (MI/R4) triyadi@lampungpost.co.id

Ungkap Dalang Batu Bara Ilegal

Selain pergub terkait batu bara untuk menjadi dasar tindakan, perlu adanya perda yang menjadi penguatnya.

Bupati Mesuji Nonaktif Divonis 8 Tahun Penjara

Hibah Kapal untuk Sambung Transportasi

Deni Zulniyadi

Hibah Kapal untuk Sambung Transportasi

Warga Pulau Sebesi Tuntut IUP PT LIP Dicabut

PT Waskita Komitmen Perbaiki Jalan di Way Kenanga

Petani di Lampura Tunda Masa Tanam

Gelombang 4 M Diprediksi Landa Selat Sunda

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 02 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 01 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 04 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi