FAJAR NOFITRA
WARGA lingkungan 3, Kelurahan Bukit Kemuning, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara bergotong-royong memperbaiki jalan rusak secara swadaya.
Salah seorang tokoh masyarakat, Islani, mengatakan warga kompak menyiapkan material untuk pembangunan hingga terjun langsung melakukan perbaikan jalan.
Menurut dia, selain ada pemukiman, jalan tersebut merupakan akses menuju tempat pendidikan formal sehingga sangat dibutuhkan warga.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama masyarakat ini dapat terealisasi. Ada warga yang memiliki rezeki lebih menyisihkan untuk material dan tidak dengan tenaganya. Sehingga ini dapat terealisasi,” ujar dia, Jumat (18/3).
Menurut dia, perbaikan jalan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga yang selama ini mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah. Upaya memperbaiki jalan secara swadaya dilakukan lantaran sudah beberapa tahun terakhir jalan tersebut tidak tersentuh pembangunan.
“Kami sadar, kalau menunggu pemerintah entah kapan ada. Jadi kami coba dengan swadaya masyarakat, alhamdulillah dapat terealisasi,” kata dia.
Kerja Lembur
Sementara itu Kepala Lingkungan III, Kelurahan Bukit Kemuning, Heriyanto Mail mengatakan perbaikan jalan dapat terlaksana berkat daya serta upaya masyarakat untuk mewujudkan lingkungannya lebih baik. Khususnya permasalahan insfrastruktur jalan yang mengalami kerusakan cukup parah, sehingga membutuhkan perhatian lebih.
“Mereka lembur sampai dengan larut saat perbaikan kemarin. Alhamdulillah dengan bergotong – royong terealisasi dengan baik. Yang pasti ini sebagai jawaban atas pertanyaan warga kapan perbaikan jalan dilakukan di jalan yang sudah lama tidak diperbaiki ini,” ujarnya.
Perbaikan jalan, lanjut dia, dilakukan dengan cara dicor. “Materialnya didapat dari sumbangan warga dan masyarakat yang merasa prihatin dengan kondisi jalan yang kerap dilalui penduduk ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Lampung Post, Pemerintah Desa (Pemdes) Sawojajar, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampura menyulap Embung Cintamanis yang berada di wilayah tersebut menjadi wahana rekreasi, pusat olahraga dan wisata.
“Alhamdulillah, berkat kerja sama masyarakat ini dapat terealisasi.”
Kepala Desa Sawojajar Mulyanto mengatakan selain memiliki fungsi normalisasi, menjaga kualitas air dan pencegahan banjir, embung itu juga berfungsi sebagai pengairan.
Menurut dia, berbagai pembenahan telah dilakukan beberapa waktu belakangan ini sehingga embung Cintamanis yang difungsikan sebagai aset wisata mulai ramai dikunjungi warga setempat. Saat ini pihaknya sedang merencanakan untuk melakukan pengembangan kembali terhadap embung Cintamanis.
Mulyanto menjelaskan wajah embung Cintamanis saat ini telah mengalami banyak perubahan mendasar. Seperti Ada taman-taman kecil, lalu memasuki area embung Cintamanis disuguhkan dengan nuansa wisata yang asri dapat dirasakan.
Menurut dia, berbagai inovasi tersebut mampu menarik perhatian warga disana. (D2)
fajar@lampungpost.co.id







