Disdikbud Lestarikan Sastra Lisan Kias dan Dadi

YUSMART DWI SAPUTRA DINAS Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung akan mengembangkan dan melestarikan sastra lisan kias dan dadi kepada masyarakat Lampung. Kedua sastra tersebut merupakan warisan budaya Lampung yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda Indonesia. Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Fahrizal AT, Sabtu (29/9) mengatakan sastra lisan kias dan dadi di Lampung, keberdaannya masih kurang diketahui masyarakat Lampung pada masa kini. Padahal menurut Fahrizal, kedua sastra tersebut merupakan warisan budaya Lampung yang telah ada sejak abad ke-18. “Saat ini kami sedang giat untuk mengenalkan kembali sastra lisan kias dan dadi kepada generasi saat ini. Kami ingin warisan budaya yang dimiliki Lampung mampu dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Fahrizal. Ia mengatakan, kedua sastra tersebut saat ini masih digunakan masyarakat Lampung. Namun menurutnya hanya terdapat di daerah tertentu saja. “Sastra lisan dadi masih ada di Lampung Tengah, bahkan ada maestronya di sana namun sayangnya kurang berkembang. Kalau sastra lisan kias masih dibudayakan di Lampung Selatan,” ujar dia. Ia berharap kepada masyarakat Lampung untuk turut serta melestarikan warisan budaya Lampung seperti sastra lisan kias dan dadi. Menurutnya, warisan tersebut mampu membawa nama Lampung hingga ke tingkat internasional bila kembali dikembangkan. “Kita sebagai generasi penerus mempunyai tanggung jawab untuk melestarikannya. Bangsa yang besar karena generasi penerus menghargai nilai-nilai yang telah diperjuangkan leluhurnya,” kata dia. Disdikbud Provinsi Lampung berkomitmen melestarikan warisan budaya di Lampung. Sastra lisan kias dan Dadi akan dimasukkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa pada SMA/SMK di Lampung. Fahrizal mengatakan warisan budaya di Lampung wajib diketahui generasi muda. Ia mengatakan, warisan tersebut mampu menghidupi keanekaragaman budaya yang sebelumnya dikembangkan di Lampung. “Warisan budaya tidak boleh dilupakan. Bahkan seperti sastra lisan kias dan dadi, milik masyarakat Lampung kini menjadi warisan budaya Indonesia yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Tentu harus kita lestarikan,”ujar Fahrizal. Untuk menyosialisasikan warisan budaya itu, pada 8 Okteober pihaknya akan mengundang sejumlah pihak seperti sekolah, perguruan tinggi, dan dewan kesenian Lampung. (S2) yusmart@lampungpost.co.id

Disdikbud Lestarikan Sastra Lisan Kias dan Dadi

Saya Pasrah, Mungkin Belum Rezeki

SMAN 15 Bandar Lampung Gelar Unjuk Prestasi

Dian Wahyu Kusuma

SMAN 15 Bandar Lampung Gelar Unjuk Prestasi

Hari Air Sedunia

Pembangunan Underpass Unila

Kantor Proyek Pembangunan Pasar SMEP

Aksi Mahasiswa

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

Pendaftar Jalur SNBP Itera dan Unila Terus Bertambah

Perhotelan Turun hingga 50 Persen Akibat Efisiensi Anggaran

Panitia Universitas Tak Bisa Tangani Kasus Gagal PDSS

Efisiensi Anggaran ke Daerah Berlaku untuk DAK dan DAU

Eva Dwiana Resmikan JPO Milenial

Optimalkan Ekonomi Biru dan Hijau untuk Tingkatkan Kebijakan Fiskal

Penanganan Korupsi Berlanjut

Awasi Kebijakan Harga Singkong di Lapangan

POPULAR POST

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 30 Mei 2025

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 09 Juni 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 10 Juni 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda