Anak Bisa jadi Korban Orang Tua Pecandu Gawai

BANYAK orang tidak bis alepas dari gawai, meski hanya sejenak. Kebiasaan buruk itu juga terjadi pada para ibu. Hal itu bisa berdampak buruk saat mengurus si kecil. Bahkan, anak berusia 1 tahun bisa merasa tertekan ketika tak mendapatkan kontak mata dari orang tua. Berikut adalah dampak buruk yang perlu diketahui jika terlalu sibuk dengan gawai dibandingkan anak. 1. Media antisosial Bersaing dengan saudara kandung untuk mencari perhatian adalah hal yang wajar bagi anak-anak. Beberapa studi menemukan anak yang bersaing dengan teknologi untuk mendapat perhatian membuat diri mereka merasa tak bernilai. Bahkan, anak berusia 1 tahun bisa tertekan ketika tak mendapatkan kontak mata dari orang tua. Karena itu, lepaskan gawai saat sedang bersama anak untuk bisa lebih puas dalam berinteraksi. 2. Menyebabkan pola makan buruk "Menggunakan perangkat saat makan dapat mengajarkan kebiasaan makan yang buruk pada anak," kata ahli terapi nutrisi Angelique Panagos. Alasannya, orang tua tak tahu apa yang dimakan dan seberapa banyak yang sudah dimakan. Sayangnya, tak sedikit orang tua yang menggunakan gawai agar anak mau makan. "Mereka mengalihkan perhatian anak dan lebih banyak suapan masuk. Tetapi pelepasan antara makan dan kesadaran ini dapat berdampak rasa kenyang dan kemampuan mengatur diri. Seringkali gangguan itu membuat anak jadi rewel," tambah dokter spesialis anak Harley Street. 3. Jarang bergerak Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak dan dewasa yang menggunakan teknologi rumahan secara teratur cenderung lebih tidak aktif. "Ketergantungan pada teknologi daripada bangun dan berbicara mengarah ke aktivitas fisik yang lebih sedikit," kata Ian Campbell, spesialis obesitas. 4. Melakukan beberapa kegiatan sekaligus Tak jarang orang tua melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, seperti bermain gawai sambil memasak. Meski menghemat waktu, kebiasaan tersebut menurunkan fokus, menyebabkan depresi dan cemas. "Beberapa penelitian menemukan penggunaan gawai melepaskan dopamin di otak seperti saat melakukan judi dan alkohol. Jadi kontrol penggunaan telepon dan tetapkan batas untuk diri dan anak," kata psikolog klinis Ana Ribeiro. 5. Tularkan kecanduan pada anak Sebuah studi Korea Selatan tahun 2015 menunjukkan bahwa kecanduan orang tua terhadap gawai adalah salah satu faktor kunci dalam menentukan kemungkinan penggunaan adiktif pada anak-anak. "Anak-anak di bawah usia 11 tahun meniru perilaku orang tua dan mengambil isyarat untuk norma-norma yang dapat diterima secara sosial," tambah Dr Rahul Chodhari dari Royal College of Paediatrics dan Child Health. Jadi, sebagai teladan mereka, orang tua sebaiknya tidak memberikan contoh yang buruk dengan tidak melulu bergantung pada gawai. (MTVN/S2)

Anak Bisa jadi Korban Orang Tua Pecandu Gawai

82 Santri Ponpes Gontor 9 Lampung Belajar Jurnalistik

Pantang Surut Melawan Teroris

Delima Natalia Napitupulu

Pantang Surut Melawan Teroris

Pjs Gubernur Provinsi Lampung Isi Kuliah Umum di UBL

Evalube Luncurkan Dua Pelumas Baru

Telkomsel Tingkatkan Layanan Selama Ramadan

SMK BPK Penabur Raih Nilai UNBK Tertinggi

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 04 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 05 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda