K13 Masih Terkendala Profesionalitas Guru

YUSMART DWI SAPUTRA PENERAPAN kurikulum 2013 (K13) masih menghadapi sejumlah kendala, salah satunya profesionalitas guru. Masih dijumpai di sejumlah daerah guru yang belum menguasai cara penyampaian materi K13. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus mengupayakan agar implementasi K13 di sekolah berjalan sukses. Dalam perjalanannya, hal itu masih terhalang sejumlah kendala. Dewasa ini masih dijumpai guru yang belum memahami dan mengerti implementasi K13. Guru belum menguasai cara menyampaikan materi yang semula terpilah dalam mata pelajaran tertentu, berubah ke tema-tema yang sudah ditentukan. Selain itu guru terlalu lama menggunakan gaya mengajar yang mengacu pada posisi sebagai pengguna kurikulum sehingga ada kecenderungan menggunakan gaya tersebut. Padahal K13 mensyaratkan guru sebagai pengembang kurikulum. "Keberhasilan K13 kuncinya ada pada faktor guru sebagai eksekutor pelaksana di lapangan. Guru membidani lahirnya generasi unggul melalui proses pembelajaran di sekolah," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, kemarin. Ia menyebutkan tiga kekuatan penting dalam implementasi K13, yaitu penguatan pendidikan karakter, penguatan literasi, dan pembelajaran abad ke-21. Keberhasilan K13 kuncinya ada pada faktor guru sebagai eksekutor pelaksana di lapangan. Penguatan pendidikan karakter tidak lepas dari program Nawacita Presiden Jokowi, meliputi nasionalisme, integritas, mandiri, gotong royong, dan religius. Selain itu penguatan budaya literasi amat penting. Data statistik UNESCO 2012, menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya dari 1.000 penduduk, hanya satu warga yang tertarik untuk membaca. Dia menambahkan peringkat Indonesia untuk budaya literasi berada di nomor 69 dari 127 negara. Adapun pentingnya pembelajaran abad 21 dalam implementasi K13 ialah untuk menyikapi tuntutan zaman yang makin kompetitif. "Ada empat pilar yang harus dimiliki sebagai kekuatan dalam pembelajaran, yaitu berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi," ujar Hamid. Inovasi K13 diklaim telah memberi porsi besar pada pendidikan budaya dan karakter bagi lahirnya SDM Indonesia unggul dibandingkan kurikulum sebelumnya. Oleh karena itu K13 merupakan hal yang sangat penting dan krusial guna dapat diimplementasikan. "Saking strategisnya kedudukan K13 bagi pembangunan SDM Indonesia, pemerintah berupaya agar K13 terimplementasi dengan baik," kata Hamid. Menurut dia, pemerintah telah memfasilitasi guru-guru dengan berbagai pelatihan peningkatan kompetensi serta memberikan dukungan berupa kucuran dana. "Hal itu semata demi mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya. (MI/S2) yusmart@lampungpost.co.id

K13 Masih Terkendala Profesionalitas Guru

K13 merupakan hal yang sangat penting dan krusial untuk dapat diimplementasikan.

PNS Terdakwa Korupsi Proyek Dijerat Pasal Berlapis

Cegah Korban Tenggelam, Polisi Pasang Imbauan

Delima Natalia Napitupulu

Cegah Korban Tenggelam, Polisi Pasang Imbauan

Insentif Jadi Pemantik Semangat Petugas Jaga Keamanan

Spurs Akhirnya Lolos ke Playoff

Pemkab Way Kanan Serahkan Buku Nikah 76 Pasutri

XL Selesaikan Penataan Frekuensi

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 02 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 03 Juli 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Selasa, 01 Juli 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi

Selamat Datang kembali!

Ambil kata sandi Anda