Keluarga Wajib Penuhi Hak Anak

YUSMART DWI SAPUTRA HARI Anak Nasional merupakan momentum bagi keluarga untuk semakin intens memperhatikan tumbuh kembang anak. Keluarga harus memastikan seluruh hak anak terpenuhi. Kasi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Provinsi Lampung Asih Hendrastuti mengatakan anak merupakan generasi penentu nasib suatu bangsa. Peringatan Hari Anak Nasional harus dimaknai sebagai kesempatan untuk memperhatikan pemenuhan hak anak, terutama dalam masa pertumbuhan. Jangan sia-siakan masa tumbuh kembang anak. Sejumlah hak anak yakni kebebasan bermain, rekreasi, beristirahat, dan diasuh dengan baik oleh orang tua kandungnya. “Anak ialah penerus bangsa. Karena itu, jangan sia-siakan masa tumbuh kembang anak," kata Asih. Ia meminta orang tua untuk memberikan perhatian khusus agar anak memiliki karakter yang baik hingga dewasa. Keberadaan keluarga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari anak. Keluarga sebagai tiang utama harus mampu membimbing anak menjadi generasi yang gesit, empati, berani, unggul, dan sehat (genius). “Agar anak menjadi genius, sejak dalam kandungan hingga berusia dua tahun harus benar-benar diperhatikan. Itu merupakan masa emas dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata Asih. Terlahir Cerdas Usia dini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak. Antara 0—6 tahun adalah usia yang sangat cepat dalam menyerap berbagai informasi. Pada masa itu juga, perkembangan fisik dan mental terbentuk. Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Lampung Citra Persada mengatakan seluruh anak terlahir cerdas. Anak harus dibimbing dengan baik supaya mental maupun spiritual terbentuk dengan baik. Menurut dia, pengalaman pada tahun-tahun pertama sangat menentukan semangat anak dalam menunjukkan hal-hal yang bernilai. Pada masa itu, anak dihadapkan dengan sejumlah tantangan dalam kehidupan. “Kami sangat menyoroti tumbuh kembang anak usia 0—6 tahun," kata Citra. Menurut dia, pada saat itu kecerdasan otak anak berkembang hingga 80%. Untuk mendukung tumbuh kembang anak, keluarga berperan penting meletakkan dasar karakter. Penentu kesuksesan anak adalah keluarga terdekat. “Terkadang pengasuhan anak hanya dipercayakan kepada pengasuh atau masyarakat. Itu boleh saja, tetapi peran orang tua tidak tergantikan dalam menentukan proses tumbuh kembang dan masa depan anak," kata Citra. Menurut dia, salah satu masalah yang marak adalah anak putus sekolah karena rendahnya minat pada pendidikan. “Di sejumlah daerah, saya menemukan masih ada anak putus sekolah. Menurut mereka, sekolah tidak menyenangkan, hal itu terjadi karena lemahnya penanaman karakter saat usia dini," ujar Citra. (*2/S2) yusmart@lampungpost.co.id

Keluarga Wajib Penuhi Hak Anak

Keluarga sebagai tiang utama harus mampu membimbing anak menjadi generasi yang gesit, empati, berani, unggul, dan sehat (genius).

Siswa Manipulasi Bidikmisi, Sekolah Disanksi

Tolak Penggusuran

Delima Natalia Napitupulu

Tolak Penggusuran

Kemenlu-HI Unila Helat Seminar Pembangunan Berkelanjutan

Angka Kriminalitas Turun 21 Persen

Lulusan FEB Dipersiapkan Berdaya Saing Global

Penting Menangani Leukemia Sejak Awal

BERITA TERBARU

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 10 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Senin, 15 September 2025

Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 11 September 2025

Tentang Kami

Alamat Kami

Iklan & Sirkulasi