SAAT ini masih tersisa 1.646 tenaga kesehatan (nakes) yang masih belum menjalani vaksinasi. Mereka tertunda mendapatkan vaksin dengan alasan memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Akibatnya, mereka belum boleh disuntik vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr Reihana menjelaskan dari 35.601 tenaga kesehatan yang ditargetkan, sebanyak 33.945 atau 95,35% telah menerima vaksin. Sementara penyuntikan dosis kedua telah mencapai 88,03%. Yakni sebanyak 31.339 tenaga kesehatan di 15 kabupaten kota se-Lampung.
“Sebagian tenaga kesehatan memiliki komorbid, sehingga pemberian vaksin pun ditunda,” ujarnya, Minggu (11/4).
Meskipun demikian, Reihana menegaskan bila program vaksinasi tetap harus berjalan dan tidak boleh ditunda. Itu sebabnya, pelaksanaan vaksinasi tahap II telah berjalan meski tahap I masih tersisa 1.646 tenaga kesehatan yang belum divaksin.
Secara perinci, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 itu menjelaskan pada tahap II ini, sebanyak 124.716 orang telah tervaksin Covid-19. Jumlah itu antara lain 102.716 tenaga pelayanan publik dan 21.745 warga lanjut usia.
Pada tahap II ditargetkan vaksin diterima oleh 1.127.825 orang. Sementara secara kumulatif target sasaran vaksinasi tahap I dan II adalah 1.163.426 orang. “Kami upayakan vaksinasi bisa dilakukan percepatan agar target capaian segera tercapai,” ujarnya.
Di sisi lain, kasus Covid-19 masih terjadi penambahan di Bumi Ruwa Jurai. Minggu (11/4) terdapat tambahan 52 kasus baru. Dengan begitu akumulasi kasus Covid-19 Lampung menjadi 14.510 kasus.
Beruntungnya, data Satgas Penanganan Covid-19 Lampung menunjukan dari total kasus saat ini hanya tersisa 478 pasien atau 0,32% dari total kasus yang masih positif. Sisanya telah dinyatakan sembuh dan 790 orang meninggal dunia.
Sedangkan, jumlah pasien yang dinyatakan suspek saat ini berjumlah 239 orang. Sebanyak 24 diantaranya merupakan kasus suspek baru dan 215 lainnya sedang dalam pantauan.
Sementara jumlah kasus probable di Lampung saat ini berjumlah 85 orang. Probable adalah orang yang memliki gambaran klinis Covid-19 dan hasil laboratorium RT-PCR belum keluar. (CR1/S1)