APRIESTI LIANTIANA
HASIL survey pemerintah, tingkat kepatuhan masyarakat desa atau kelurahan Indonesia dalam menggunakan masker saat ini hanya 27,03% atau rendah. Sementara untuk kepatuhan jarak juga rendah atau hanya 28,36%.
Hal itu disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam konfrensi pers virtual yang diikuti Lampung Post, Kamis (29/7).
“Angka ketidakpatuhan ini masih tergolong tinggi dan implikasi dari minimnya kepatuhan protokol kesehatan adalah kenaikan penularan di daerah. Maka dari itu untuk meminimalisir penyebaran covid-19 dan asurasi penurunan kasus serta laju penularan, saya mohon agar semua pihak yang bertanggung jawab mengawasi jalannya protokol kesehatan dapat lebih tegas menyikapi pelanggaran protokol kesehatan di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Selama 2 pekan belakang kematian di Indonesia bertambah lebih dari 1000 setiap harinya. Bahkan bahkan pada Selasa (27/7) lalu kematian harian mencapai 2069 dalam satu hari. Jumlah kematian di bulan Juli ini menjadi bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia.
“Hingga kemarin total sebanyak 30.168 kematian tercatat di bulan ini. Angka ini sangat tinggi, mengingat pada sebelumnya angka kematian tertinggi tercatat pada bulan Juni 7.913 kematian,” jelasnya.
Namun, masih terjadinya peningkatan kematian ini tentunya harus perlu dievaluasi. “Untuk itu penting dipahami kita semua dapat melakukan upaya terbaik untuk menekan angka kematian ini,” tegas Wiku.
Ia juga memaparkan 10 provinsi dengan jumlah terbanyak desa/kelurahan yang belum membentuk posko PPKM. Padahal, ini masuk dalam instruksi Mendagri dalam nomor 24 dan 26 secara detail.
“Per 25 Juli 2021, baru sebesar 27% dari total desa/kelurahan di Indonesia yang telah membentuk posko. Masih terdapat 58.687 atau 72,63% desa/kelurahan yang belum membentuk posko,” jelasnya.
Evaluasi Mendesak
Secara terpisah, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta Pemerintah segera mengevaluasi penanganan Covid-19 di sejumlah daerah untuk menekan tingkat kematian akibat virus korona di tanah air.
“Tren peningkatan angka kematian akibat Covid-19 dalam beberapa hari terakhir cukup mengkhawatirkan, para pemangku kepentingan harus segera mengatasi kondisi ini,” kata Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat.
Menurut Lestari, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus segera mengevaluasi daerah-daerah mana saja yang mengalami kesulitan dalam penanganan kasus positif Covid-19.
“Hasil evaluasi tersebut harus segera dicarikan solusi agar tingkat kematian akibat Covid-19 di sejumlah daerah bisa segera ditekan hingga titik terendah,” tegasnya.
Menurut Rerie, sejumlah upaya untuk menekan tingkat kematian akibat Covid-19 yang bisa dilakukan antara lain dengan sedini mungkin mengetahui warga yang terpapar Covid-19, lewat testing dan tracing yang agresif.
“Dengan lebih dini mengetahui warga yang terpapar Covid-19 tindakan segera untuk penanganannya bisa dilakukan,” ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu. (S1)
apriesti@lampungpost.co.id