DJONI HARTAWAN
SELURUH jajaran aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur (Lamtim) diminta menjadi contoh penegakan disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, para ASN juga diminta selalu menyosialisasikan pentingnya penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kepada keluarga dan warga sekitar tempat tinggal masing-masing.
Sebab, hanya dengan cara itu dapat mencegah penularan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Lamtim, khususnya. “Seluruh ASN di jajaran Pemkab Lamtim diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Lamtim, Muhammad Ridwan, Minggu (11/10).
Ia menegaskan hal itu pula selalu disampaikan Pjs Bupati Lamtim, Freddy dalam berbagai kesempatan.
Selain disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M di masing-masing OPD, menurut Ridwan, Pjs Bupati Lamtim Freddy juga selalu meminta dan mengingatkan seluruh ASN agar dapat menjadi teladan serta wajib menyosialisasikan disiplin penerapan protokol kesehatan 3M di berbagai kesempatan.
“Artinya ASN diminta dan diingatkan tidak hanya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M di kantornya. Tetapi juga diminta dapat menyosialisasikan pentingnya disiplin penerapan protokol 3M di mana saja,” ujar Ridwan.
Ia mencontohkan di lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing. ASN selain harus menjadi contoh dan teladan juga wajib menyosialisasikan pentingnya disiplin penerapan protokol kesehatan 3M.
Kemudian dalam berbagai kegiatan. Misalnya saat akan melaksanakan ibadah di masjid, gereja, pura atau wihara. Lalu pada berbagai kegiatan di tingkat desa, RT atau RW, ASN juga diminta wajib menyosialisasikan pentingnya disiplin penerapan protokol kesehatan 3M.
“Para ASN harus dapat menjadi teladan serta juga wajib menyosialisasikan disiplin penerapan protokol kesehatan 3M di berbagai kesempatan,” kata Ridwan.
Covid Hunter
Sementara itu, Kapolres Metro AKBP Retno Priharwati mengatakan pihaknya menerjunkan Tim Covid Hunter guna menekan penambahan pasien Covid-19 di Kota Metro.
Tim Covid Hunter ini terdiri dari tim Scorpion dan Sabhara yang aktivitasnya seperti operasi yustisi. Namun lebih bersifat mobile link yang dapat menjangkau hingga ke pelosok-pelosok daerah seputar Kota Metro.
“Mereka biasanya hanya bergerak pada malam hari. Namun sekarang ini di siang hari pun kita gerakan. Pergerakannya yang fleksibel, baik di jalan utama maupun pelosok-pelosok seputar Kota Metro,” ujar dia.
Dia menambahkan Tim Covid Hunter yang dengan 10 hingga 15 personel yang turun kerap menemukan pelanggar Perwali Nomor 39.
“Yang mendominasi pelanggaran tidak memakai masker. Paling banyak kita temukan itu daerah Metro Pusat kemudian juga di daerah Metro Timur. Kalau di sana memang lokasi perkampusan. Banyak yang tidak sadar untuk menggunakan masker,” ujarnya.
Selain melakukan mobilitas di tempat keramaian, Tim Covid Hunter juga kerap mengecek kegiatan yang sifatnya di dalam ruangan. Dengan mengimbau pengunjung gedung hanya diisi dengan 50% dari kapasitas gedung tersebut. (CR3/S1)