SANITARIAN adalah tenaga penunjang kesehatan di fasilitas kesehatan yang melakukan pengangkutan limbah medis dan pengelolaan kebersihan fasilitas kesehatan. Sanitarian menjadi salah satu tenaga medis yang juga turut dalam penanganan pandemi dan kerap luput dari perhatian masyarakat adalah tenaga sanitarian.
Di masa pandemi, Sanitarian RS Akademik UGM Galih Santo Purnomo mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi oleh para sanitarian di antaranya beban kerja yang tiba-tiba meningkat karena banyaknya pasien.
“Terkait kebutuhan ruangan, permintaan untuk sanitasi ruangan sangat tinggi karena prosedur di RS kami setelah ruangan dipakai pasien harus disterilisasi,” kata Santo dalam Focus Gorup Discussion (FGD) virtual yang diselenggarakan Media Indonesia, Kamis (14/10).
Pada era pandemi ini, ketika kasus meningkat sangat tajam, Santo dengan dua rekannya bahkan bisa mengangkut 500 kg limbah medis hanya dari bangsal pasien isolasi Covid-19. “Hal ini masih belum ditambah dari bangsal yang non Covid,” tutur Santo.
Dalam menangani limbah medis RS Akademik UGM bekerja sama dengan pihak swasta. Sebenarnya RS Akademik UGM sudah memiliki insenerator sendiri. Namun, karena prosedur perizinan yang sangat sulit, hingga kini insenerator itu belum bisa digunakan dan RS Akademik UGM harus menggandeng swasta.
Tantangan lainnya yang harus dihadapi adalah peraturan tata laksana covid-19 yang terus berubah semakin ketat dari pemerintah. Pihaknya harus selalu memperbarui informasi dan melakukan penyesuaian tata laksana Covid-19 di RS terhadap aturan baru pemerintah.
Sementara itu, Kasie K3 RSUD Kota Bogor Tri Darmayanti mengatakan harapannya agar masyarakat juga sama-sama berperan dalam penanggulangan wabah Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tantangan berikutnya yang terbesar tentunya adalah risiko tertular penyakit infeksius tersebut dari pasien. Untuk itu, dukungan APD dari RS, vitamin serta disiplin menerapkan protokol kesehatan di dalam maupun di luar RS wajib dipatuhi.
“Kita dengan masyarakat harus kompak dalam melawan pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan agar covid bisa segera berakhir. Ingat, Covid-19 itu masih ada dan jangan lalai,” tegasnya.
Sementara itu, Kasie K3 RSUD Kota Bogor Tri Darmayanti mengatakan harapannya agar masyarakat juga sama-sama berperan dalam penanggulangan wabah Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Selain itu, hentikan stigma negatif terhadap pasien serta tenaga kesehatan yang bekerja,” ungkapnya. (MI/R3)