SEBAGIAN besar penyintas Covid-19 mengaku merasakan sakit yang luar biasa pada persendian tulang pada hari ke-tiga isolasi mandiri. Berjemur di bawah sinar matahari pagi sangat dianjurkan agar meningkatkan vitamin D dalam tubuh.
Seperti yang dirasakan Prima, penyintas yang kini dinyatakan sembuh setelah melakukan isolasi mandiri selama 13 hari dengan gejala ringan.
“Tulang sendi sakit banget hari ke-3 isoman. Saya sampai jadikan bekas roll on deodorant buat ganjal pinggang, nggak bisa tidur,” ujarnya. Senin (26/7).
Prima mengaku ada beberapa gejala yang muncul saat proses isoman, seperti batuk, demam, hingga anosmia. Namun ia mengaku nyeri persendian tulang merupakan yang paling parah yang dirasakan.
“Nyeri tulangnya masih saya rasakan sampai sekarang walaupun sudah negatif sejak dua hari lalu,” ungkap dia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung dr Aditya mengatakan bahwa gejala nyeri para persendian tulang merupakan hal yang lumrah terjadi. Namun tidak semua orang yang terinveksi virus Covid-19 merasakan gejala itu.
“Biasanya memang infeksi virus begitu ya, tapi tergantung juga kadar vitamin D dalam tubuh. Makanya perlu banget asupan vitamin D,” jelas dr Aditya M Biomed.
Dokter Aditya mengatakan keadaan pasien Covid-19 dapat lebih parah saat tubuh diserang oleh badai sitokin.
Badai sitokin merangsang pertumbuhan sel imun hingga terus menyerang paru-paru. Padahal virusnya sendiri sudah mati. Akibatnya paru-paru meradang parah karena sistem imun berusaha keras membunuh virus ketika infeksi sudah selesai.
“Sejatinya sistem kekebalan berfungsi untuk membantu kita melawan infeksi. Namun, terkadang sistem imunitas ini memberikan respons yang tidak semestinya dan justru memperparah kondisi penyakit,” kata dia.
Untuk itu, lanjutnya, berjemur dibawah sinar matahari pagi sangat dianjurkan agar meningkatkan vitamin D dalam tubuh. Selain berjemur, vitamin D juga dapat diperoleh dari asupan makanan sehari-hari.
“Konsumsi makanan yang banyak vitamin D misalnya jamur, kuning telur, ikan salmon, sarden, minyak ikan kod. Kalau di minuman ada susu sapi dan sari kedelai,” ujarnya. (TV2/S1)