GUBERNUR Lampung Arinal Djunaidi berharap Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) dapat lebih berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dan penyakit paru-paru di Provinsi Lampung.
“Dengan kehadiran Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi di Universitas Lampung diharapkan bisa menghadirkan lulusan yang berkualitas,” kata Gubernur Arinal, Senin (28/6).
Berdasar pada data, Lampung memiliki 15 dokter spesialis pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi. Idealnya untuk menangani kasus penyakit paru akibat kerja, di setiap kabupaten harus memiliki satu orang dokter spesialis pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi sedangkan saat ini, sebarannya belum merata.
“Maraknya pandemi Covid-19 saat ini menuntut untuk tersedianya tenaga kesehatan dan pakar pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi yang cukup dalam menangani Covid-19,” ujar Gubernur.
Ia berharap pembukaan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi juga merupakan salah satu upaya dalam menindaklanjuti imbauan Menteri Kesehatan terkait pandemi Covid-19 dalam memenuhi kebutuhan dokter.
“Pemerintah Provinsi Lampung memberi dukungan penuh terhadap pembukaan PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Dukungan tersebut diwujudkan dengan menyediakan RSUD Dr H Abdul Moeloek sebagai RS Pendidikan Utama bagi FK Unila,” ujarnya.
Seluruh sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai upaya dalam mendukung proses pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, disediakan Pemprov melalui RSUD Abdul Moeloek.
“Khususnya PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, karena sebanyak 70% proses pembelajaran program spesialis akan berlangsung di rumah sakit,” ujar Gubernur.
Fasilitas yang disediakan, di antaranya membangun gedung paru empat tingkat senilai Rp22 miliar dengan ruang pendidikan disediakan di lantai 4 RSUD Abdul Moeloek. (CR1/S1)