MINGGU (4/10) pagi, pasar Kebayoran Lama dipadati oleh pembeli. Kerumunan antara pembeli dan penjual pun memenuhi area jalur setapak pasar.
Di tengah kerumunan, tanpa menggunakan masker, Ilham (27) santai bercakap-cakap dengan pedagang lainnya serta menawarkan dagangannya pada pembeli. Padahal, dia mengetahui virus corona masih mengintai dan Pemerintah DKI Jakarta sedang menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat.
Dari pemantauan Media Indonesia (grup Lampung Post), sebelum memasuki pasar, tidak ada pengecekan suhu yang dilakukan pengelola pasar kepada para penjual dan pembeli. Soal penggunaan masker, para pedagang pasar terpantau masih banyak yang menggantungkan maskernya di leher.
Adapun pembeli tampak jauh lebih disiplin. Hampir semua yang berbelanja di bagian dalam pasar menggunakan masker. Namun, soal pembatasan fisik mereka masih abai. Hal itu diperparah dengan tidak adanya pengawasan dari pihak gugus tugas Covid-19.
Ilham tidak mengetahui sudah banyak pedagang pasar bahkan pembeli yang menjadi korban keganasan Covid-19. “Biasanya pasar enggak seramai sekarang. Memang hari Minggu jadi ramai yang beli kebutuhan sehari-hari,” ujar dia, Minggu (4/10).
Terakhir, dua pedagang di Pasar Ciplak Setiabudi, Jakarta, yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dunia. Sementara empat pedagang lainnya sejauh ini masih dirawat.
Tidak hanya itu, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan masih banyak pasar yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik selama pandemi Covid-19 sehingga menjadi salah satu kendala pemutusan rantai penyebaran corona.
Padahal kasus positif virus corona di Indonesia, terus meningkat. Pada Sabtu (3/10), kasus positif telah mencapai 299.506 kasus. Sementara total pasien meninggal dunia sebanyak 11.005 orang.
Sejatinya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim telah mengatur jalur lalu lalang di pasar. Hal itu dilakukan demi menghindari kerumunan di pasar yang berpotensi jadi klaster baru Covid-19.
“Jadi, di semua pasar nanti dijalankan pemeriksaan sebelum masuk dan jalur lalu lalang orang akan diatur supaya satu arah,” ujar Anies.
Faktanya penerapan di lapangan tidak sesuai dengan realita. Aktivitas pasar rakyat masih terpantau abai protokol kesehatan Covid-19. Sudah seharusnya pola hidup kebiasaan baru, yakni mematuhi 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) sudah membudaya untuk menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari Covid-19. (MI/S1)