UMAR ROBBANI
TOKOH masyarakat, tokoh agama, dan para pejabat daerah harus memberi teladan dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian penyebaran virus korona.
Apalagi, saat ini jumlah kasus harian Covid-19 di luar Jawa-Bali mendominasi total kasus nasional.
“Sangat memprihatinkan, di saat virus korona merebak di sejumlah daerah, di saat yang sama terungkap sejumlah politisi, lurah dan tokoh agama di beberapa daerah kedapatan melanggar PPKM di sejumlah daerah,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Senin (9/8).
Saat membuka rapat terbatas, Sabtu (7/8), Presiden Joko Widodo mengatakan pergerakan kasus baru di luar Jawa-Bali meningkat signifikan dalam dua pekan terakhir, di saat tren kasus di Jawa-Bali justru mulai menurun.
Data pemerintah pada 25 Juli 2021, tambahan kasus Covid-19 harian di luar Jawa-Bali mencapai 13.200 kasus atau 34% dari total kasus baru nasional.
Pada 1 Agustus 2021, wilayah luar Jawa-Bali menyumbang 13.589 kasus baru atau 44% dari total kasus baru nasional. Kemudian pada 6 Agustus 2021, porsi Luar Jawa-Bali mencapai 21.374 kasus, setara 54% dari total kasus baru nasional.
Sangat disayangkan seiring dengan catatan peningkatan kasus harian di luar Jawa-Bali itu, ujar Lestari, pada Minggu (8/8), sejumlah politisi terjaring razia, diduga melanggar kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Sumatera Utara.
Bukan hanya politisi, ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, di sejumlah daerah juga kedapatan lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat yang dengan sengaja menggelar pesta pernikahan di tengah kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
Menurut Rerie, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan politisi seharusnya menjadi panutan masyarakat dalam pelaksanaan sejumlah kebijakan pengendalian Covid-19 di tanah air.
Bukan malah memberi contoh melanggar kebijakan yang berdampak akan menghambat upaya-upaya pengendalian Covid-19 di negeri ini.
“Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan politisi itu merupakan panutan masyarakat. Bila mereka sengaja melanggar kebijakan PPKM, tentu banyak masyarakat akan mengikuti perilaku para tokoh tersebut,” ujar Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Vaksinasi
Di sisi lain, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pringsewu (PDM) melakukan vaksinasi terhadap 200 tokoh lintas agama wilayah setempat. Vaksinasi dilakukan di Graha Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Pringsewu, kemarin.
Ketua PD Muhammadiyah Pringsewu Ator Riyadi menuturkan vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 yang sudah meresakan masyarakat.
“Ini merupakan program dari Muhammadiyah covid-19 command center (MCCC) pusat, yang dilanjutkan ke wilyah dan ke daerah Pringsewu,” ungkapnya. (WID/S1)
umar@lampungpost.co.id