VAKSINASI di Indonesia dinilai telah melalui masa-masa sulit. Ke depan, selain upaya percepatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan, Kementerian Kesehatan juga menekankan pentingnya meningkatkan upaya deteksi guna terus menekan laju penularan Covid-19.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan dari berbagai macam strategi penanganan yang perlu dilanjutkan, yang paling penting ialah tes epidemiologi. Kemudian, rasio kontak erat yang dilacak dan percepatan vaksinasi setelah melalui masa-masa sulit.
Dante menjelaskan positivity rate secara nasional menurun dan mendekati 6,97 persen. Oleh sebab itu, jumlah penelusuran yang sekarang sudah mencapai 7,98% harus ditingkatkan dan diharapkan mencapai rasio 10 kontak erat per kasus konfirmasi.
“Untuk daerah yang tinggi (kasusnya) ini diharapkan melakukan tracing lebih optimal ketika kasusnya sudah mulai ringan seperti sekarang ini, untuk menghindari lonjakan kasus berikutnya,” kata dia, awal pekan lalu.
Becermin dari eskalasi kasus yang masih terjadi di sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Harapan membaiknya kondisi Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 juga disampaikan Presiden Joko Widodo yang optimistis bahwa target vaksinasi terhadap 70% penduduk bisa dicapai pada akhir tahun ini.
Pemerintah pada tahun ini memastikan penyediaan anggaran dalam posisi siap menghadapi ancaman pandemi. Ini yang membuat pada akhirnya terjadi adanya silpa TA 2020
“Kami inginkan seluruh provinsi bisa tervaksinasi minimal 70% di akhir tahun ini,” ujar Jokowi, saat meninjau vaksinasi pelajar di beberapa sekolah dan pondok pesantren di sejumlah daerah.
Kesiapan program vaksinasi tersebut juga didukung anggaran yang memadai. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada dana Rp245,6 triliun di APBN 2020 untuk penanganan pandemi pada awal 2021, salah satunya untuk mengamankan pasokan vaksin.
“Pemerintah pada tahun ini memastikan penyediaan anggaran dalam posisi siap menghadapi ancaman pandemi. Ini yang membuat pada akhirnya terjadi adanya silpa TA 2020,” ujarnya. (MI/R3)