PENGGUNAAN masker ganda dan mematuhi protokol kesehatan secara ketat menjadi kunci dan cara agar selamat terhindar dari penularan Covid-19 dengan segala variannya, termasuk Delta.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Lampung Isment Mukhtar menjelaskan penularan virus terjadi melalui droplet atau airbone yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi. Kemudian, virus bisa saja mengontaminasi udara atau benda di sekitar lalu terhirup oleh orang lain.
Hal itu yang membuat pemerintah meminta masyarakat untuk menjaga jarak. Sebab Covid-19 bisa menular dengan berdekatan tanpa kontak fisik. “Penularannya ya lewat mulut ataupun hidung, maka diwajibkan menggunakan masker,” ujarnya, Jumat (16/7).
Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik ihwal adanya varian delta. Ia menjelaskan, mutasi merupakan sifat alamiah dari virus untuk mempertahankan diri.
Namun, mutasi tidak akan terjadi jika virus tidak masuk ke dalam tubuh, sebab virus butuh inang untuk hidup. Jika berada di luar tubuh manusia maka virus akan cepat mati.
“Jadi memang yang terpenting adalah 5M itu harus dipatuhi, khususnya menggunakan masker kalau ingin aman,” kata dia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung dr Aditya mengatakan Delta lebih ganas dikarenakan beberapa mutasi pada protein yang memungkinkan virus mampu menembus dan menginfeksi sel sehat. Selain itu, seorang yang terinfeksi varian Delta dapat menyebarkan ke 5—8 orang lainnya.
“Walaupun dikatakan lebih ganas, hindari rasa panik yang berlebihan karena bisa membuat keadaan tidak mampu berpikir jernih. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyebutkan, meski varian delta lebih mudah menular, ada tindakan pencegahan yang bisa dilakukan,” kata dr Aditya M Biomed.
Ia menjelaskan Delta bisa menular dengan beberapa cara, diantaranya dengan transmisi droplet (percikan). Cara menghindarinya sangat ditekankan dalam penggunaan dobel masker.
“Kedua, transmisi udara (aerosol), sangat disarankan untuk melakukan kegiatan seperti rapat di ruangan terbuka dan tetap menggunakan masker. Ketiga transmisi fomit, sangat ditekankan untuk pentingnya melakukan cuci tangan,” ujarnya.
Dobel masker, menurut dr Aditya, dikatakan sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19 varian Delta. Selain mencegah masuknya virus, dobel masker juga mengurangi risiko keluarnya virus dari pasien OTG (orang tanpa gejala).
“Tapi sayangnya penggunaan double masker ini sangat terlambat disosialisasikan, kalau dari awal sudah ada anjuran dua masker mungkin saat ini keadaan lebih baik,” kata dia. (CR1/TV10/S1)