JEMAAT kristiani diminta melakukan ibadah Hari Raya Natal dan perayaan Tahun Baru di rumah saja atau secara virtual. Hal ini karena masih merebaknya pandemi Covid-19 yang melanda berbagai sektor. Gereja-gereja melayani jamaatnya melalui virtual meeting di jaringan internet. Para jemaat juga tidak melakukan perjalanan liburan keluar daerah untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Wakil Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Lampung, Pendeta Samuel Luas mengatakan pihaknya bersama Aras Gereja yang ada di Provinsi Lampung telah menyepakati untuk tahun ini tidak mengadakan ibadah Natal oikumene atau perayaan Natal umum yang terdiri dari berbagai denominansi gereja di Lampung tahun 2020 ini. Ia juga mengimbau pimpinan-pimpinan gereja agar melaksanakan ibadah secara virtual sebagai bentuk sinergisitas antara gereja dan pemerintah.
“Persekutuan gereja-gereja sepakat tidak mengadakan ibadah Natal oikumene karena peningkatan kasus Covid-19. Kalau ada gereja yang tetap melaksanakan ibadah, kehadirannya terbatas. Tidak lebih dari 50% dari kapasitas ruangan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, kita juga menggelar melalui virtual di rumah masing-masing. Begitu pun untuk usia lansia yang termaksud rawan maka tetap bisa terlayani ibadahnya dengan baik melalui virtual,” katanya usai rapat koordinasi bersama Satgas Covid-19 di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Senin (23/11).
Samuel menyatakan upaya-upaya mengedepankan protokol kesehatan harus tetap kuat. Apalagi banyak gereja menjadi tempat klaster-klaster baru, jangan sampai di Lampung terjadi klaster tersebut. Ia mengimbau pimpinan gereja, para pendeta, para gembala, majelis jemaat, dan sebagainya untuk senantiasa bersinergi bersama pemerintah memerangi pandemi Covid-19 ini.
“Kita bukannya melarang, melainkan kalau akhirnya tidak mendatangkan kebaikan bagi semua, khususnya bagi jemaat, tentunya kita harus menahan diri,” katanya.
Ia juga mengatakan secara khusus di Provinsi Lampung kurang lebih ada 683 gereja yang ada dan biasanya pada Natal tahun-tahun sebelumnya menghadirkan 2-3 ribu orang yang beribadah. Sementara pada tahun ini menjadi kesepakatan bersama karena adanya pandemi Covid-19, gereja mendorong ibadah Natal dan Tahun Baru secara virtual.
Sementara itu, pemerintah berencana mengurangi jatah cuti bersama akhir tahun ini untuk memutus penyebaran Covid-19. Arahan tersebut datang langsung dari Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11).
“Terkait masalah libur, cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idulfitri, Bapak Presiden memberi arahan supaya ada pengurangan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam keterangan pers usai rapat terbatas, kemarin.
Wacana peniadaan cuti bersama akhir tahun sedianya juga sempat terlontar Satgas Penanganan Covid-19 beberapa pekan lalu. Kebijakan tersebut akan dilakukan jika masih banyak masyarakat yang abai dalam menjalankan protokol kesehatan dan kasus aktif terus bertambah. (TRI/MI/D1)