SEJUMLAH pemilik usaha seperti rumah makan dan warung di seputaran Way Mengaku dan Liwa, Lampung Barat, terlihat telah menyediakan sarana protokol kesehatan bagi pengunjungnya.
Kemudian, pemiliknya pun terlihat telah mengenakan masker ketika melayani pelanggannya.
Salah satunya pemilik kedai bakso tiga saudara di Kelurahan Way Mengaku, Budianto (36). Ia mengaku jika pihaknya telah menyediakan sarana cuci tangan sejak lama yaitu sejak pertama kali adanya ketentuan bahwa seluruh pemilik usaha harus menyediakan sarana cuci tangan untuk menghindari wabah Covid-19.
Saat itu, kata bapak dua anak ini, pihaknya menyediakan sarana cuci tangan dan sabun di depan pintu. Ini menurutnya atas kesadaran sendiri, bukan karena ada petugas yang datang.
Awalnya mendapat informasi dari pedagang lain, bahwa semua harus menyiapkan sarana prokes jika tidak, akan dicabut izinnya.
“Jadi, daripada didatangi petugas maka kami dengan kesadaran sendiri langsung menyiapkan sarana cuci tangan ini,” kata dia.
Sementara terkait jaga jarak, Budianto juga telah mengatur kursi makan dengan jarak minimal 1 meter antar meja dengan meja lainnya.
Namun, menurutnya, masih ada pelanggannya yang tidak mengenakan masker dengan benar. Sebagai pedagang, Budianto merasa segan untuk menegur pelanggannya.
“Kalau soal ada pengunjung yang tidak pakai masker, jujur saya belum berani untuk menegurnya sebab ini menyangkut penjualan, takutnya kalau ditegur nanti pengunjungnya enggak datang lagi,” kata suami Eka Mentari (27) itu.
Ayah dari Alghi Fahri (5) dan Zian (1,3) itu mengakui rata-rata pengunjung telah memakai masker. Dari sekitar 160—200 pengunjung setiap hari, terdapat beberapa orang saja di antaranya yang tanpa menggunakan masker.
Kemudian sejak adanya wabah Covid ini, sekitar 60% pelanggan yang datang rata-rata hanya beli dengan cara dibungkus saja. Sarana prokes yang disiapkan itu adalah air, sabun, dan tisu.
Ke depan, jika ada ketentuan dari aparatur pemerintah yang mengharuskan untuk menegur bagi pengunjung yang tidak mengenakan masker, ia pun siap untuk melaksanakannya.
Pernyataan yang sama juga diakui oleh Ida (50), pemilik rumah makan Lesehan Banjar di Kelurahan Pasar Liwa.
Ia mengaku setiap pelanggan yang datang sudah disiapkan sarana cuci tangan di samping pintu masuk itu. Ia pun tidak segan untuk mengingatkan jika ada pelanggannya yang datang tanpa mengenakan masker.
“Saya cerewet orangnya. Tidak mau ada masalah apalagi menyangkut penularan Covid. Jadi kalau ada yang datang saya suruh cuci tangan dulu di tempat yang sudah disiapkan itu. Kalau tidak, lalu apa gunanya itu,” kata Ida. (ELI/S1)